Beirut, 17 Syawal 1434/24 Agustus 2013 (MINA) – Presiden Libanon Michel Suleiman memperingatkan warganya untuk waspada terhadap serangan yang bertujuan menciptakan gangguan dengan menargetkan orang yang tidak bersalah.
Peringatan itu Suleiman sampaikan melalui pernyataan tertulis Jumat (23/8) setelah pemboman kembar yang menargetkan dua masjid di kota Tripoli, Libanon Utara, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Menurut sumber keamanan, guncangan di lingkungan Al-Zahiriyya dan Al-Mina Tripoli, sebagian besar dihuni oleh kaum Sunni. Dua serangan bom simultan di Masjid Al-Taqwa dan Al-Salam saat shalat Jumat menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai 352 lainnya.
Dalam pernyataannya, Suleiman mengecam serangan itu dan memperingatkan warganya tentang musuh-musuh domestik dan asing di Libanon yang menargetkan perdamaian dan stabilitas negara.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Suleiman menyerukan kepada semua rakyat Libanon untuk bersatu dan bahu-membahu.
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Libanon itu mempersingkat kunjungan luar negerinya untuk bertemu dengan para pejabat keamanan setelah ledakan kembar tersebut. Ia juga mendesak militer Libanon, keamanan dan peradilan untuk melakukan upaya terbaik untuk mengetahui pelaku serangan dan membawa mereka ke pengadilan.
Perdana Menteri Libanon terpilih, Tammam Salam, yang diberi tugas untuk membentuk pemerintahan Libanon baru setelah pengunduran diri Najib Miqati pada 22 Maret, juga mengutuk serangan itu.
“Kejahatan Tripoli merupakan indikator tambahan bahwa situasi di Libanon telah mencapai tingkat yang sangat berbahaya, membutuhkan alarm politik dan keamanan di Libanon,” kata Salam dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kelompok teroris sekali lagi menargetkan Libanon dan anak-anaknya untuk membangkitkan kekacauan dan perang saudara. Tidak ada serangan terhadap rumah-rumah Allah selama hari-hari paling gelap dari perang sipil Libanon. Serangan hari ini adalah bukti konkrit tentang bagaimana para pembunuh mendesak untuk memprovokasi orang demi plot keji mereka,” tambahnya.
Hizbullah dan lembaga gereja Libanon juga mengutuk ledakan di Tripoli.
Sumber-sumber keamanan Libanon mengumumkan bahwa 70 kg bahan peledak yang digunakan dalam serangan terhadap Masjid Al-Salam. Sementara jumlah yang digunakan untuk menyerang Masjid Al-Taqwa adalah 60 kg, keduanya diledakkan dengan remote control. (T/P09/R2).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan