Amman, 27 Ramadhan 1437/2 Juli 2016 (MINA) – Pasca-serangan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di daerah Yordania bulan lalu, pemerintah Amman telah memblokir akses bagi puluhan ribu pengungsi Suriah di perbatasan.
Langkah yang membuat sekitar 30.000 anak Suriah terancam kelaparan itu telah dikecam oleh kelompok bantuan dan HAM internasional.
Pihak berwenang Yordania menolak pengiriman bantuan makanan dan medis kepada para pengungsi yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan Suriah di timur laut.
Antara 60.000-70.000 warga Suriah, sebagian besar wanita dan anak-anak, dicegah dari akses makanan dan air minum yang aman selama bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Gerry Simpson, seorang peneliti pengungsi senior dan advokat di Human Rights Watch mengatakan pada Jumat (1/7) kepada Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pemerintah Turki dan Lebanon sebelumnya melakukan kebijakan yang serupa terhadap para pengungsi Suriah.
Tak lama setelah serangan ISIS, Yordania menyatakan daerah perbatasan, tempat kamp pengungsi Rukban yang luas dan zona militer tertutup telah menjadi keropos.
Pemerintah telah memperingatkan bahwa setiap “gerakan” di daerah itu akan diperlakukan “tanpa ampun”, meskipun kelompok bantuan dan kemanusiaan mengkritik dan menyatakan kebijakan itu akan menempatkan hidup pengungsi sangat berisiko. Terlebih suhu tahun ini berkisar 35 derajat celsius.
Kondisi yang sulit membuat sebagian warga Suriah memilih kembali ke negerinya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Kami mendapatkan cerita mengerikan dari orang yang memutuskan untuk pulang ke Suriah karena kondisi mengerikan yang dihadapi di daerah gurun dan terpencil itu,” kata Simpson.
Selain pengungsi Suriah, Yordania sejauh ini telah menampung pengungsi warga Palestina 300.000 jiwa. Banyak pula orang Irak yang mengungsi ke Yordania setelah invasi dan pendudukan pimpinan Amerika Serikat tahun 2003. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon