Bandar Abbas, MINA – Pemerintah Iran menutup sementara sekolah dan kantor di kota pelabuhan Bandar Abbas pada Ahad (27/4), sebagai langkah darurat untuk melindungi warga dari paparan gas beracun yang dilepaskan akibat ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee sehari sebelumnya.
Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya. Kantor berita IRNA melaporkan.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 12:20 waktu setempat diduga berasal dari kontainer yang menyimpan bahan kimia berbahaya, termasuk amonia, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida.
Bahan-bahan ini dikenal sangat beracun dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius. Asap tebal berwarna hitam dan oranye membumbung tinggi, terlihat hingga puluhan kilometer dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Rencana AS Hancurkan Yaman dalam 30 Hari Gagal
Ledakan terjadi di area dermaga pelabuhan dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur sekitarnya, termasuk kendaraan dan kontainer yang terbakar. Sebagian besar korban mengalami luka bakar dan gangguan pernapasan akibat paparan gas beracun.
Tim darurat, termasuk helikopter pemadam kebakaran, dikerahkan untuk mengendalikan api dan mencegah penyebaran lebih lanjut dari bahan kimia berbahaya.
Hingga Ahad sore, sekitar 80% dari kebakaran telah berhasil dikendalikan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih Dari 100.000 Warga Suriah Tertahan di Uni Eropa