Paskibraka Pertama dari Madrasah, Muhammad Adzan

Jakarta, MINA – Kementerian Agama () memberikan apresiasi kepada , siswa pertama yang masuk   Pasukan Pengibar Bendera Pusaka () dalam Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia di halaman Istana Merdeka.

Ini terjadi pada HUT Kemerdekaan ke 75, Senin 17 Agustus 2002 yang lalu. Muhammad Adzan (17) adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Apresiasi Kementerian Agama tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, berupa uang pembinaan sebesar Rp10juta, ipad penunjang pembelajaran, dan juga piagam penghargaan, di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (18/08).

Dirjen. mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai oleh Adzan yang merupakan siswa madrasah pertama yang berhasil menembus seleksi hingga menjadi tim inti pengibar bendera pusaka pada upacara resmi peringatan kemerdekaan di Istana presiden.

“Hal ini meningkatkan optimisme kami untuk membina anak-anak madrasah dalam segala bidang,” katanya.

“Kita melihat Adzan ini menjadi model yang tepat sesuai tagline kita Madrasah Hebat Bermartabat. Paskibraka, elektronika, dan robotika merupakan pilihan-pilihan yang didorong oleh Kemenag agar siswa madrasah dapat menyalurkan prestasinya, selain dalam bidang pelajaran,” tambahnya.

Adzan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepadanya dan akan menggunakan hadiah ipad untuk kelengkapan belajar serta memberikan uang tersebut kepada orang tuanya.

Perjalanan Adzan diawali dari seleksi tingkat Kab/Kota. Dia harus berkompetisi dengan 400 pendaftar, hingga bisa melaju ke jenjang seleksi yang lebih tinggi. Sebelum terpilih sebagai pengibar bendera utama tahun 2020 ini, ia dipilih dari 68 peserta di tingkat pusat.

Adzan mengaku ingin melanjutkan ke Akademi Kepolisian setelah lulus MAN. (R/SR/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)