PASOKAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK TIBA DI GAZA AHAD INI

Pembangkit listrik satu-satunya di Gaza berhenti operasi sejak 29 Juli 2014 lalu setelah tangki bahan bakar utamanya menjadi sasaran serangan udara Israel.(Foto:Alray)
Pembangkit satu-satunya di berhenti operasi sejak 29 Juli 2014 lalu setelah tangki utamanya menjadi sasaran serangan udara .(Foto:Alray)

Gaza, 16 Muharram 1435/9 November 2014 (MINA) – Direktur Jenderal Energi Abdul Karim Abidin menegaskan Ahad (9/11) ini akan tiba pasokan bahan bakar industri ke untuk menjalankan satu-satunya pembangkit tenaga listrik yang ada di Jalur Gaza.

Abidin menyatakan, setelah masuknya sekitar 500 ribu liter bahan bakar untuk pembangkit listrik itu, penduduk Gaza akan merasakan listrik lebih lama dari sebelumnya yaitu 16 jam per hari, demikian Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan langsung dari Jalur Gaza.

Sementara menurut laporan Kantor Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, Qatar telah berjanji mendanai pembelian bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalankan satu-satunya pembangkit listrik Gaza itu dalam jangka waktu tiga bulan.

“Perdana Menteri Qatar Abdullah bin Nasser bin Khalifah Al-Thani telah menginformasikan Ismail Haniyah bahwa negaranya berencana menambah keuangan Otoritas Palestina yang dialokasikan untuk pembelian bahan bakar guna pembangkit listrik Gaza selama tiga bulan, “demikian pernyataan dari kantor Haniyah.

Pembangkit listrik satu-satunya di Gaza berhenti operasi sejak 29 Juli 2014 lalu setelah tangki bahan bakar utamanya menjadi sasaran serangan udara Israel.

Meskipun pembangkit listrik itu masih berfungsi, namun tetap tidak dapat dijalankan karena kekurangan bahan bakar kronis di Gaza.

Hingga saat ini, penduduk Gaza hanya bisa menikmati listrik seharinya selama enam jam akibat blokade yang diterapkan oleh Israel.

Jalur Gaza membutuhkan 360 megawatt listrik per hari -hanya 200 megawatt yang saat ini tersedia- untuk memenuhi kebutuhan sekitar 1,9 juta penduduknya.

Gaza saat ini memiliki tiga sumber listrik, yaitu dari wilayah Palestina yang dijajah Israel, menyediakan 120 megawatt; Mesir, memasok 28 megawatt; dan pembangkit listrik Gaza sendiri, yang menghasilkan antara 40 hingga 60 megawatt setiap hari.(L/K02/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0