Sanaa, MINA – Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan 15 serangan udara yang menargetkan ibu kota Sanaa, dan provinsi Saada di Yaman utara, media yang dikelola kelompok Houthi melaporkan pada Kamis (17/10).
TV Al-Masirah melaporkan bahwa “agresor AS-Inggris melakukan enam serangan” di Sanaa utara dan selatan.
Secara terpisah, penyiar tersebut menambahkan bahwa angkatan udara AS dan Inggris melakukan sembilan serangan udara di daerah Kahlan dan al-Abla di Saada timur.
Namun, saluran yang dikelola Houthi tidak memberikan informasi tambahan tentang apakah serangan udara ini mengakibatkan kerusakan material atau korban jiwa.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Provinsi Saada adalah benteng utama kelompok Houthi, dan ibu kota Sanaa telah berada di bawah kendali mereka sejak September 2014.
Menanggapi serangan udara tersebut, Nasruddin Amer, wakil kepala kantor media yang dikelola Houthi, berjanji akan membalas serangan AS dan Inggris terhadap Yaman, dan menekankan bahwa sikap kelompoknya terhadap Gaza dan Lebanon tidak akan berubah.
Sebenarnya, pada Rabu malam, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengklaim bahwa pesawat pengebom B-2 Angkatan Udara AS melakukan “serangan presisi” terhadap lima lokasi penyimpanan senjata bawah tanah di Yaman yang dikuasai Houthi.
Sejak awal tahun 2024, koalisi yang dipimpin AS telah melancarkan serangan udara di Yaman yang diklaim menargetkan lokasi Houthi sebagai respons atas serangan kelompok itu di Laut Merah. Kelompok itu terkadang membalas sebagai respons atas serangan itu.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah menghadapi perang genosida sejak 7 Oktober 2023, Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan drone, yang menyatakan tekad untuk melanjutkan operasi hingga serangan Israel terhadap Gaza berakhir.
Dengan intervensi Washington dan London serta meningkatnya ketegangan, Houthi mengumumkan bahwa mereka sekarang menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai target militer. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza