Erbil, Irak, 22 Shafar 1438/22 November 2016 (MINA) – Unit Kontra Terorisme Irak pada Senin (21/11) menargetkan salah satu kantor media Islamic State (ISIS/Daesh) di Mosul City.
Dengan didukung oleh perlindungan udara dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), pasukan Irak mampu mengambil alih kantor media pro-ISIS di timur Mosul, setelah menargetkan bangunan dengan senapan mesin berat.
Setidaknya tujuh wartawan dan pekerja media pro-ISIS tewas dalam operasi itu. Sebagian besar dari mereka bekerja untuk kantor berita Amaq yang menonjol menyuarakan kepentingan ISIS.
Seorang aktivis media bernama Abdullah Al-Malla mengatakan kepada ARA News di Mosul yang dikutip MINA, kantor media itu ditargetkan karena digunakan untuk menyiarkan berita terbaru tentang operasi militer ISIS di Mosul.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Itu adalah pusat propaganda utama pro-ISIS di Mosul timur,” kata Abdullah Al-Malla.
Unit Kontra Terorisme juga merebut beberapa kamera yang baru-baru ini digunakan oleh pekerja media pro-ISIS di Mosul.
“Rekaman itu diserahkan kepada Komando Umum Angkatan Darat Irak untuk dianalisa,” kata seorang perwira tentara.
Ini bukan pertama kalinya bagi pasukan anti-ISIS menargetkan kantor media kelompok ISIS di Irak.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada tanggal 4 Oktober 2016, pesawat tempur dari koalisi pimpinan AS mengebom pusat media utama ISIS di pusat kota Mosul, yaitu Radio Al-Bayan dan kantor berita Amaq.
Sedikitnya 13 wartawan pro-ISIS tewas dalam serangan udara tersebut. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata