Ramadi, 16 Rabi’ul Awwal 1437/27 Desember 2015 (MINA) – Sebagian besar warga sipil yang tersisa di distrik pusat Ramadi yang dikuasai kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) berlindung di rumah sakit saat pasukan Irak menyerbu.
Juru bicara komando operasi gabungan pasukan Irak, Brigadir Yahya Rasool mengatakan pada Sabtu (26/12), warga berkeyakinan tentara tidak akan menargetkan rumah sakit.
Tenaga kesehatan di kota mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), tujuh warga sipil telah tewas ketika lingkungan mereka diserbu oleh tentara.
Sumber medis Irak lainnya mengatakan, penembakan menargetkan lingkungan selatan di kota Fallujah merusak toko-toko dan rumah-rumah warga.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Saksi mata mengatakan, warga di Fallujah telah kehabisan persediaan dasar dan listrik padam, mereka cepat kehabisan bahan bakar untuk generator.
Militer Irak telah mengepung Fallujah selama setahun dalam upaya untuk memaksa keluar militan ISIS.
Sementara di Ramadi, tembak-menembak yang intens terus terjadi antara tentara Irak dan militan ISIS.
Ramadi adalah ibukota provinsi Anbar yang terletak di wilayah subur lembah Sungai Efrat, hanya dua jam berkendaraan ke barat dari ibukota Baghdad.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Merebut kembali Ramadi yang jatuh ke ISIS pada Mei, akan menjadi salah satu kemenangan paling penting yang dicapai oleh pasukan pemerintah sejak ISIS menyapu sepertiga wilayah Irak pada 2014. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata