Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PASUKAN IRAK TEKAN ISIS DI RAMADI SETELAH BANTUAN TIBA

Rudi Hendrik - Kamis, 23 April 2015 - 00:11 WIB

Kamis, 23 April 2015 - 00:11 WIB

680 Views

Anggota Pasukan Operasi Khusus Irak menembak selama perang melawan ISIS di Ramadi. (Foto: Reuters)
Anggota Pasukan Operasi Khusus Irak menembak selama perang melawan <a href=

ISIS di Ramadi. (Foto: Reuters)" width="300" height="200" /> Anggota Pasukan Operasi Khusus Irak menembak selama perang melawan ISIS di Ramadi. (Foto: Reuters)

Ramadi, Irak, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Pejabat kepolisian di Ramadi, Provinsi Anbar, Irak, mengatakan pasukan pemerintah mulai menekan posisi pejuang Islamic State atau ISIS setelah bantuan tentara dan senjata tiba dari Baghdad.

Pejabat mengatakan, pasukan keamanan Irak berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya lepas ke tangan ISIS di kota medan pertempuran Ramadi, demikian Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (23/4).

Polisi Mayor Omar Al-Alawni mengatakan, pasukan pemerintah kembali menguasai Rumah Sakit Bersalin dan Anak, termasuk lingkungan sekitarnya. Rumah sakit terletak 500 meter dari kompleks kantor pemerintahan.

Polisi Kolonel Mahdi Abbas juga mengatakan, pasukan Irak terlibat dalam bentrokan sengit Selasa lalu dalam serangan untuk mendapatkan kembali kontrol Soufiya, salah satu dari tiga desa yang jatuh ke tangan ISIS pekan lalu.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Kedua pejabat mengatakan pertempuran berbalik mendukung pasukan pemerintah setelah bantuan datang.

Situasi keamanan di Ramadi, ibukota Provinsi Anbar, drastis memburuk setelah ISIS merebut Soufiya dan dua desa lainnya, Sjariyah dan Albu-Ghanim, memaksa ribuan penduduk sipil menyelamatkan diri dengan mengungsi ke berbagai kota.

PBB mengatakan Selasa, lebih 114.000 orang telah menyelamatkan diri dari pertempuran selama dua pekan terakhir di daerah itu.

Badan pengungsi PBB mengatakan, jumlah total yang masih bertahan sekitar 8.000 orang. (T/P001/R05)

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional