
ISIS
di Ramadi. (Foto: Reuters)" width="300" height="200" /> Anggota Pasukan Operasi Khusus Irak menembak selama perang melawan ISIS di Ramadi. (Foto: Reuters)Ramadi, Irak, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Pejabat kepolisian di Ramadi, Provinsi Anbar, Irak, mengatakan pasukan pemerintah mulai menekan posisi pejuang Islamic State atau ISIS setelah bantuan tentara dan senjata tiba dari Baghdad.
Pejabat mengatakan, pasukan keamanan Irak berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya lepas ke tangan ISIS di kota medan pertempuran Ramadi, demikian Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (23/4).
Polisi Mayor Omar Al-Alawni mengatakan, pasukan pemerintah kembali menguasai Rumah Sakit Bersalin dan Anak, termasuk lingkungan sekitarnya. Rumah sakit terletak 500 meter dari kompleks kantor pemerintahan.
Polisi Kolonel Mahdi Abbas juga mengatakan, pasukan Irak terlibat dalam bentrokan sengit Selasa lalu dalam serangan untuk mendapatkan kembali kontrol Soufiya, salah satu dari tiga desa yang jatuh ke tangan ISIS pekan lalu.
Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington
Kedua pejabat mengatakan pertempuran berbalik mendukung pasukan pemerintah setelah bantuan datang.
Situasi keamanan di Ramadi, ibukota Provinsi Anbar, drastis memburuk setelah ISIS merebut Soufiya dan dua desa lainnya, Sjariyah dan Albu-Ghanim, memaksa ribuan penduduk sipil menyelamatkan diri dengan mengungsi ke berbagai kota.
PBB mengatakan Selasa, lebih 114.000 orang telah menyelamatkan diri dari pertempuran selama dua pekan terakhir di daerah itu.
Badan pengungsi PBB mengatakan, jumlah total yang masih bertahan sekitar 8.000 orang. (T/P001/R05)
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar