Tel Aviv, MINA – Tentara dan perwira pendudukan Israel telah mengakui dengan sengaja menembaki warga Palestina yang tidak bersenjata di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Pasukan Israel telah mengubah lokasi kemanusiaan menjadi tempat pembunuhan massal yang dilakukan atas perintah langsung militer.
Media Israel Haaretz melaporkan pengakuan yang mengerikan tersebut pada Jumat (27/6), di mana beberapa perwira dan tentara Israel membenarkan bahwa mereka telah menerima perintah untuk menembak warga Palestina yang mendekati pusat bantuan di Gaza. Al Mayadeen melaporkan.
Kesaksian mengungkapkan bahwa perintah langsung diberikan dari komandan kepada pasukan untuk melepaskan tembakan di dekat titik distribusi agar mendorong warga Palestina yang kelaparan menjauh, terlepas dari apakah orang tersebut merupakan ancaman atau tidak.
Baca Juga: Tel Aviv Kebakaran, Warga Israel Dievakuasi
“Itu adalah medan pembantaian,” kata seorang tentara.
Tentara itu menambahkan bahwa pasukan Israel tidak menerapkan bentuk tindakan pengendalian apa pun saat warga Palestina mendekati lokasi bantuan, tetapi berkomunikasi melalui tembakan, sering kali menggunakan senjata mematikan apa pun yang ada: senapan mesin berat, peluncur granat, mortir.
“Kami melepaskan tembakan di pagi hari jika seseorang mencoba masuk dari jarak beberapa ratus meter, dan terkadang kami menyerang mereka dari jarak dekat. Namun, tidak ada bahaya bagi pasukan,” kata prajurit tersebut.
“Saya tidak mengetahui adanya satu pun kejadian tembakan balasan. Tidak ada musuh, tidak ada senjata,” tambahnya. []
Baca Juga: Tiga Menteri Israel Akui Kegagalan di Gaza, Desak Perang Diakhiri
Mi’raj News Agency (MINA)