Gaza, MINA – Pasukan Israel menembak mati warga Palestina di perbatasan Gaza pada Selasa (3/4), sehingga jumlah korban sejak 30/3 sampai saat ini menjadi 19 orang, demikian Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan.
Kementerian itu mengidentifikasi almarhum bernama Ahmed Arafa (25) yang ditembak di dada saat bentrokan di timur Bureij di Gaza tengah, demikian Al-Araby Al-Jadeed melaporkan.
Ketegangan tetap tinggi di perbatasan setelah 17 orang tewas oleh penembakan brutal pasukan Israel. Sementera satu meninggal pada Senin (2/4) setelah bertahan dalam luka kritis selama tiga hari.
Ribuan warga Palestina masih memilih terus bertahan di perbatasan dengan Israel. Tembakan pasukan Israel yang melukai lebih 1.400 orang warga sipil pada Jumat (30/3) lalu, tidak menyurutkan mereka untuk menuntut haknya atas tanah yang dirampas oleh Israel sejak tahun 1948.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Meski jumlah pemrotes setelah hari Jumat lebih sedikit, tapi diperkirakan massa yang lebih banyak akan turun kembali pada Jumat mendatang.
Penggunaan peluru tajam oleh tentara Israel telah mendapat kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia. Pemimpin PBB dan Uni Eropa telah menyerukan diluncurkannya penyelidikan independen terhadap tentara Israel.
Namun sebelumnya pada Selasa (3/4), Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengeluarkan peringatan baru. Ia mengatakan bahwa mereka yang mendekati pagar antara Gaza dan Israel, akan menempatkan “hidup mereka dalam bahaya.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza