Ramallah, 14 Jumadil Akhir 1436/3 April 2015 (MINA) – Pasukan pendudukan Israel pada Kamis (2/4) menculik seorang anggota parlemen Palestina, Khalida Jarrar, yang juga merupakan seorang pejabat senior dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina, setelah serangan pasukan di rumahnya di Kota Ramallah.
Kantor Informasi Dewan Legislatif Palestina (PLC) mengatakan, sekitar 60 tentara pendudukan Israel dan perwira intelijen menyerang di kawasan al-Ersal saat fajar dan mengobrak-abrik rumah Jarrar selama sekitar dua jam sebelum menculiknya ke tempat yang tidak diketahui, demikian Palestinian Information Center (PIC) yang diktuip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Sementara itu, Kepala Masyarakat Tahanan Palestina, Qaddoura Fares mengutuk penculikan Jarrar sebagai aksi balas dendam terhadap penolakannya untuk menyerah pada perintah yang dikeluarkan bulan lalu oleh militer pendudukan Israel untuk mengasingkan dirinya ke Ariha (Jericho).
Fares menyatakan dalam siaran persnya, pendudukan Israel tidak memiliki bukti untuk menjadikan Jarrar sebagai terdakwa.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Tentara pendudukan Israel memberi perintah Anggota parlemen Jarrar pada 20 Agustus 2014 untuk mengasingkan diri ke kota Ariha, timur Tepi Barat.
Jarrar mengajukan keberatan atas perintah pengasingan oleh pasukan pendudukan Israel ke pengadilan militer dekat kota Beitunia, sebelah barat Ramallah.
Dia juga melancarkan aksi duduk di markas PLC di Ramallah sebagai protes atas perintah militer Israel tersebut. Penahanannya mengakibatkan peningkatan jumlah anggota parlemen Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel . (T/P006/R05)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)