Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Israel Gunakan Bocah Palestina 7 Tahun Sebagai “Perisai Manusia”

Rana Setiawan - Ahad, 1 Januari 2017 - 01:40 WIB

Ahad, 1 Januari 2017 - 01:40 WIB

265 Views

(Foto: itspalestinenotisrael)

(Foto: itspalestinenotisrael)

 

Ramallah, 1 Rabi’ul Akhir 1438/31 Desember 2016 (MINA) – Sebuah kelompok hak asasi manusia Israel, B’Tselem, baru-baru ini melaporkan, tentara Israel menggunakan seorang bocah Palestina berusia 7 tahun yang ditahannya sebagai perisai manusia, waktu terjadinya protes pekanan di Kota Kafr Qadum, Tepi Barat.

Seorang anak laki-laki, yang diidentifikasi bernama Muamen Murad Mahmoud Shteiwi, penduduk kota itu,  mengatakan kepada kelompok hak asasi manusia B’Tselem bahwa tentara Israel telah memukul, menangkap, lalu menahannya selama 10 menit saat mereka melepaskan tembakan pada demonstran pekan lalu.

“… Saya sangat terkejut dan takut, saya tidak bisa berlari. Salah satu tentara bertopeng memukuli saya dan menangkap saya, dan kemudian lebih banyak tentara bertopeng berkumpul di sekitar saya,” kata Shteiwi.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Saya takut. Saya menangis dan berteriak karena cara mereka menatap. Para prajurit menahan saya selama sekitar sepuluh menit. Mereka menembak para demonstran dengan saya di samping mereka,” tambahnya sebagaimana iBTimes melaporkannya yang dikutip MINA, Sabtu.

Sejak Juli 2011, aksi demonstrasi damai pekanan di Kafr Qadum adalah acara rutin para pengunjuk rasa Palestina yang menentang perluasan permukiman illegal yang dibangun otoritas pendudukan Israel di dekatnya. Adanya penghalang jalan memaksa warga kota untuk mengambil jalur bypass dekatnya yang memperpanjang perjalanan yang seharusnya 15 menit menuju kota Nablus menjadi sekitar 40 menit.

Shteiwi adalah bagian dari sekelompok bocah yang terpisah dari para pengunjuk rasa dan tidak menyadari kehadiran tentara.

“Salah satu anak-anak melemparkan batu ke arah gundukan kotoran di atas selembar timah di atasnya. Begitu batu memukul kaleng, pria dengan topeng keluar dari bawah itu, “katanya kemudian. Shteiwi mulanya mengira  mereka pengunjuk rasa, tetapi kemudian menyadari bahwa mereka tentara Israel.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Israel telah dituduh pada masa lalu melakukan penyiksaan pada anak-anak Palestina dan menggunakan mereka sebagai perisai manusia. PBB, pada tahun 2013, menuduh pasukan Israel menganiaya anak-anak di daerah Gaza dan Tepi Barat.

“Ratusan bocah Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka selama periode pelaporan sebagai akibat dari operasi militer Negara pihak (Israel), khususnya di Gaza di mana negara pihak terus (melakukan) serangan udara dan angkatan laut di daerah padat penduduk dengan kehadiran yang signifikan dari anak-anak, sehingga mengabaikan prinsip-prinsip proporsionalitas dan perbedaan,” Komite PBB tentang Hak Anak mengatakan dalam sebuah laporan.

Pengawas HAM juga menyatakan keprihatinannya atas “penggunaan terus menerus dari anak-anak Palestina sebagai perisai manusia dan informan,” menambahkan bahwa 14 kasus tersebut telah dilaporkan antara Januari 2010 dan Maret 2013. (T/R05/RS3)

Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda