Nablus, 23 Jumadil Awwal 1438/21 Februari 2017 (MINA) – Pasukan Israel pada Senin (20/2) menghancurkan sebuah pipa air di wilayah Lembah Yordan dari Tepi Barat, setelah pipa yang sama hancur awal bulan ini.
Seorang pejabat lokal yang memonitori aktivitas Israel di Lembah Yordan, Muataz Bisharat mengatakan, buldoser Israel menghancurkan delapan setengah kilometer pipa dari masyarakat Badui al-Hadidiya sampai al-Ras al-Ahmar di utara Jordan Valley, sebelah timur distrik Tubas, demikian Ma’an yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
”Sekitar 47 keluarga Palestina bergantung pada pipa sebagai sumber air mereka,” katanya.
Menurutnya, pipa itu didanai oleh organisasi kemanusiaan internasional UNICEF, dengan biaya konstruksi sebesar 12.500 euro (sekitar 13.270 dolar AS).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Hal itu, sudah kedua kalinya pasukan Israel telah menghancurkan pipa air pada bulan ini,” ujarnya.
Menurut dokumentasi Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) tahun 2016 jumlah tertinggi penghancuran di wilayah yang diduduki sejak lembaga pertama mulai merekam.
Sejak awal 2017, pasukan Israel melakukan penghancuran di Lembah Yordan setidaknya enam kali lainnya, yang juga merebut selang irigasi di wilayah tersebut.
Amnesty International memperkirakan hingga 200 ribu warga Palestina di Tepi Barat tidak memiliki akses ke air yang mengalir.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara itu, menurut kelompok hak asasi manusia Palestina Al-Haq mengatakan, hanya setengah dari proposal Palestina untuk sumur dan proyek perbaikan ke jaringan air telah disetujui oleh Israel antara tahun 1995 dan 2008, dibandingkan dengan tingkat persetujuan 100 persen untuk proyek Israel.
Akibatnya, penghancuran infrastruktur dan perumahan Palestina sering terjadi di daerah tersebut, yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer Israel, dikenal sebagai Area C.
Sekitar 88 persen dari Lembah Yordan diklasifikasikan sebagai Area C, membuat Badui dan menggiring masyarakat di kawasan ini sangat rentan terhadap kebijakan tersebut.(T/R10/RS-2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza