Pasukan Israel Hentikan Azan di Masjid Ibrahimi

Hebron, MINA – Pasukan pendudukan Israel pada Jumat (29/5) tunduk terhadap tekanan pemukim Yahudi untuk menghentikan azan di di kota Hebron, Tepi Barat.

“Tak lama setelah muazin, Siraj Sharif, mulai memanggil para jamaah untuk shalat, para ekstremis Yahudi mulai menggedor tembok dan akhirnya, tentara Israel menyetujui tuntutan mereka dan memaksa muazin menghentikan panggilan azan di tengah jalan,” ujar Sheikh Hafez Abu Sneneh, Imam Masjid Ibrahimi yang dilindungi UNESCO, Arab News melaporkan.

Meskipun sebuah deklarasi dari Otoritas Palestina tentang pengakhiran masa penguncian akibat COVID-19 dan pembukaan masjid serta gereja di wilayah Palestina telah diberlakukan, upaya itu mendapat tindakan sewenang-wenang dari tentara pendudukan Israel.

Sheikh Hafez mengatakan, para jamaah yang tiba untuk shalat Jumat disambut oleh personil militer yang mencoba untuk memberlakukan peraturan Israel yang membatasi pertemuan keagamaan lebih dari 50 orang di lokasi yang sama.

“Kami mengikuti peraturan Kementerian Kesehatan Palestina yang telah memungkinkan shalat rutin di semua masjid Tepi Barat dengan syarat bahwa persyaratan kesehatan preventif pemisahan fisik diterapkan. Kami setiap hari mendisinfeksi masjid dan jamaah diharuskan memakai masker dan menjaga jarak terpisah satu sama lain,” katanya.

Ia menambahkan, meskipun ada upaya oleh tentara Israel untuk membatasi jumlah jamaah hingga 50, lebih dari 200 berhasil masuk ke masjid untuk shalat Jumat.

“Ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan Israel tidak memiliki hak untuk mengubah aturan dan prosedur di masjid,” ujarnya.

Issa Amro, seorang juru kampanye hak asasi manusia di Hebron mengatakan, tindakan Israel itu melanggar perjanjian Hebron dan protokol-protokolnya.

“Protokol yang mengatur shalat di Masjid Ibrahimi sangat jelas bahwa departemen Wakaf Islam Palestina bertanggung jawab atas masalah-masalah mengenai masjid dan sholat di sana,” kata Amro.

Sementara Tareq Kayyal, seorang jurnalis foto dengan kantor berita DPA Jerman mengatakan bahwa sholat Jumat bertepatan dengan hari libur Yahudi Shavuot.

Dalam insiden terpisah, keamanan Israel di Yerusalem menangkap Sheikh Ekrima Sabri, pengkhotbah Masjid Al-Aqsa dan anggota Dewan Islam Yerusalem, di luar rumahnya. Dia terlihat di unggahan Facebook di tempat kejadian mengatakan, “kita bersama Al-Aqsa dan akan selalu membela.”

Belum ada alasan terhadap penangkapan Sabri.

Wakaf Islam mengumumkan bahwa jamaah akan diundang untuk berdoa dan beribadah di Masjid Al-Aqsa mulai subuh pada Ahad (31/5). (T/R6/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.