Jenin, MINA – Pasukan penjajah Zionis Israel terus melanjutkan agresi mereka di Kota Jenin dan kamp pengungsiannya selama 14 hari berturut-turut, demikian Kantor Berita WAFA melaporkannya, Senin (3/2).
Serangan itu telah menewaskan 25 warga Palestina, melukai puluhan lainnya, menyebabkan penahanan massal, serta penghancuran puluhan rumah, di tengah operasi pengungsian besar-besaran yang memengaruhi 15.000 warga sipil.
Kemarin, seorang pria lanjut usia bernama Walid Lahlouh syahid akibat tembakan pasukan penjajah di pintu masuk kamp Jenin, sementara seorang lainnya tertembak di bagian paha di lingkungan Al-Jabariyat, Kota Jenin.
Pasukan penjajah juga meledakkan sekitar 20 bangunan di bagian timur kamp Jenin setelah memasang bahan peledak di dalamnya. Ledakan itu menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian Rumah Sakit Pemerintah Jenin, meskipun tidak ada laporan korban luka.
Baca Juga: PBB Sebut Lebih 90% Sekolah di Gaza Hancur, Sistem Pendidikan Lumpuh Total
Keluarga Qusay Al-Saadi, seorang pemuda Palestina, menerima pemberitahuan dari pasukan penjajah, rumah mereka yang terdiri dari tiga lantai di lingkungan timur kota Jenin akan dibom jika Qusay tidak menyerahkan diri, dengan alasan bahwa ia adalah buronan otoritas penjajah.
Dua jurnalis juga diserang saat meliput kondisi lapangan di Jenin.
Pasukan penjajah terus mengirim bala bantuan ke kota Jenin dari pos pemeriksaan militer Jalameh, sementara buldoser mereka terus menghancurkan rumah-rumah di lingkungan Al-Damj.
Wali Kota Jenin, Mohammad Jarar, mengatakan, sekitar 15.000 orang telah mengungsi dari kamp Jenin dan lingkungan Al-Hadaf, dan kini tersebar di 39 komunitas lokal di wilayah gubernuran Jenin dan kota-kotanya.
Baca Juga: Usai Bombardir Gaza, Penjajah Israel Kini Targetkan Jenin
“Kami menghadapi bencana kemanusiaan di kota Jenin, terutama dengan terus diusirnya warga dan dipaksanya mereka mengungsi. Pasukan penjajah memaksa sekitar 300 orang meninggalkan rumah mereka di gedung Al-Qanari dan Al-Safa pada Sabtu malam,” kata Jarar dalam panggilan telepon dengan WAFA.
Ia juga menambahkan, meskipun telah dibentuk komite untuk memberikan bantuan darurat kepada warga yang terkena dampak, tantangan terbesar adalah menemukan tempat tinggal bagi jumlah besar pengungsi ini.
Jarar menekankan peningkatan jumlah rumah yang dihancurkan sepenuhnya oleh pasukan penjajah di kamp tersebut setelah meledakkan 20 bangunan, menjelaskan bahwa rumah-rumah di kamp dibangun secara vertikal karena keterbatasan ruang, yang berarti bangunan-bangunan ini berisi lebih dari satu unit tempat tinggal di dalamnya.
Sekolah-sekolah pemerintah dan swasta di kota Jenin dan kamp pengungsiannya akan melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara daring pada hari Senin akibat agresi yang terus berlanjut dari pasukan penjajah.[]
Baca Juga: Hamas Tuduh Israel Tunda Bantuan Rekonstruksi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)