DUA PEMUKIM ILEGAL YAHUDI DAN SEORANG PALESTINA TEWAS DI AL-QUDS

Pasukan Pendudukan israel menutup salah satu gerbang menuju Al-Quds, 4 Oktober 2015.(Foto: Al-Aqsa Foundation)
Pasukan Pendudukan menutup salah satu gerbang menuju , 4 Oktober 2015.(Foto: Al-Aqsa Foundation)

Al-Quds, 20 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2015 (MINA) – Setidaknya dua orang pemukim ilegal yahudi dan seorang warga tewas dalam bentrokan di pintu gerbang menuju Al-Quds, Sabtu lalu, demikian Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, Ahad.

Sehari sesudah insiden itu, pada Ahad 4/10, pasukan pendudukan Israel melarang para jamaah Muslim Palestina melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid , sehingga mereka terpaksa beribadah di jalan-jalan sekitar luar kompleks Masjid.

Pusat Media untuk Al-Quds dan Al-Aqsha mengatakan dalam sebuah pernyataan, jamaah Muslim terpaksa beribadah di jalan dekat Gerbang Al-Asbat, di tengah kehadiran intens pasukan pendudukan Israel.

Pusat melaporkan Masjid Al-Aqsha kini dalam kondisi terisolasi, menyusul pencegahan jamaah muslim memasuki kiblat pertama bagi umat Islam itu, demikian Kantor Berita Palestina Al-Ray melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Bahkan, lingkungan luar masjid pun berubah menjadi barak militer dengan adanya barikade dan kehadiran intensif pasukan pendudukan Israel.

Sebelumnya, polisi Israel mengumumkan hanya pemukim ilegal Israel, wisatawan asing, penduduk daerah tersebut, pemilik bisnis dan sekolah, yang diperbolehkan memasuki situs suci tersebut.

Langkah itu diambil setelah dua pemukim ilegal Yahudi Israel tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan antara seorang pria Palestina dan pemukim Israel di Al-Quds pada Sabtu (3/10) malam.

“Setidaknya dua warga Israel dan Palestina telah tewas di Al-Quds pada Sabtu,” kata polisi.

Juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan seorang pemuda Palestina ditembak setelah diklaim melakukan serangan pisau di Kota Tua Al-Quds yang juga menyebabkan sedikitnya dua warga Palestina lainnya terluka, termasuk seorang bayi berusia dua tahun

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang memerintah Tepi Barat, menulis kicauan pada Twitter, Sabtu (3/10), sekitar 35 warga Palestina meninggal dunia dan 750 lainnya terluka oleh pasukan keamanan Israel atau pemukim Ilegal ekstremis Yahudi sejak Januari lalu.

Israel merebut Al-Quds Timur, di mana Masjid Al-Aqsha berada, dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Meningkatnya kunjungan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi ke situs tersuci ketiga bagi umat Islam itu menimbulkan kekhawatiran bagi Muslim tentang kemungkinan dirubahnya aturan yang sudah ada oleh Otoritas Israel.

Sejak 24 Agustus lalu, Otoritas Pendudukan Israel telah melancarkan kebijakan membagi Masjid Al-Aqsha secara tempat dan waktu bagi umat Islam dan Yahudi, dengan menutup semua gerbang menuju AL-Aqsha setiap harinya pada pukul 7:30-11:30 waktu setempat.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.