Quneitra, MINA – Pasukan Israel maju lebih jauh ke Suriah Selatan setelah pasukan darat mereka bergerak lebih jauh ke Dataran Tinggi Golan Suriah, yang secara efektif memperluas pendudukan mereka.
Seorang sumber mengatakan, tentara Israel memasuki Kota al-Hurriya di Provinsi Quneitra pada Kamis (12/12) sebagai bagian dari serangan rezim Tel Aviv yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah, setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
Sumber lokal mengatakan, pasukan Israel juga melakukan evakuasi paksa terhadap penduduk Desa Rasem al-Ruwadi di wilayah tersebut.
Pasukan pendudukan Israel pada Rabu malam (11/12) menyerbu Kota Ruwaihinah dan Umm Batna di pedesaan tengah Quneitra juga.
Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh
Penduduk kota mengatakan, pasukan rezim pendudukan meminta mereka untuk mengevakuasi rumahnya untuk mencaploknya guna dijadikan zona penyangga. Serangan itu melibatkan tank dan unit infanteri, di mana beberapa rumah digeledah.
Hal itu terjadi setelah Menteri Pertahanan, Israel Katz, mengatakan, rezim tersebut merencanakan “zona pertahanan steril” di Suriah Selatan yang itu melanggar perjanjian pelepasan tahun 1974 antara kedua belah pihak.
Para pemimpin masyarakat dan penduduk Quneitra menolak untuk mengevakuasi desa mereka. Mereka secara kolektif memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka dalam menghadapi kemajuan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Soroti Perlunya Palestina Merdeka untuk Selesaikan Krisis Gaza