Hebron, MINA – Selama 16 hari berturut-turut, pasukan pendudukan Israel telah melarang azan subuh di Masjid Ibrahimi di Hebron, yang memicu kemarahan di kalangan jamaah dan pejabat setempat.
Menurut Ghassan Al-Rajabi, Direktur Wakaf Muslim (Wakaf) di Hebron, larangan tersebut ditujukan untuk para pemukim Yahudi melakukan ritual keagamaan mereka di bagian lain dari masjid yang telah diduduki. Bagian yang diduduki mencakup area tempat azan biasanya dikumandangkan. Wafa melaporkan.
Al-Rajabi menyatakan bahwa pasukan Israel telah mengintensifkan tindakan keamanan mereka di sekitar masjid, menerapkan kontrol yang lebih ketat di titik masuk dan pos pemeriksaan militer yang mengarah ke lokasi tersebut.
Ia menggambarkan tindakan itu sebagai upaya untuk menghalangi akses bagi jamaah dan pengunjung, yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kebebasan beragama di area tersebut. []
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)