KOMPLEKS GEREJA BERSEJARAH DIJADIKAN POS KEAMANAN, WARGA TEPI BARAT PROTES

(Poto: Maan)
(Poto: Maan)

Herbon, 24 Shawwal 1436/ 9 Agustus 2015 (MINA) – Pasukan melakukan tindakan kekerasan terhadap  pawai yang memprotes rencana Israel mengubah sebuah kompleks gereja bersejarah di selatan Tepi Barat, menjadi pos keamanan, serta memprotes “tindak-tindak kejahatan” Israel lainnya.

Rateb al-Jbour, koordinator komite yang populer di Hebron selatan, mengatakan, pasukan Israel hari Sabtu melakukan tindakan kekerasan pada pawai dekat kamp pengungsi Al-Arrub, sementara itu membuat jalan dari kota Beit Ummar menuju komplek gereja, yang dikenal sebagai Beit al-Baraka. Demikian Al Maan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Kompleks gereja yang disebut Dunam 38 telah menjadi sorotan sejak media Israel melaporkan pada Mei 2012 bahwa situs itu diam-diam dibeli oleh jutawan Amerika, Irving Moskowitz, dengan maksud mengubahnya menjadi sebuah pos keamanan, untuk melindungi permukiman-permukiman ilegal Israel yang terus dibangun di sana.

Jbour mengatakan, saat  pawai mendekati pintu masuk utama dari perguruan tinggi Al-Arrub, tentara Israel menyerang demonstran dengan gagang senapan, sehingga  beberapa orang dalam keadaan memar.

Dia mengatakan bahwa selain penjualan komplek gereja, protes tersebut berusaha mengecam “serangan dan terorisme pemukim ilegal yahudi ‘terhadap Palestina.”

Pawai juga mengecam perbuatan Israel terutama peristiwa Saad Dawashba (30), yang pada hari Sabtu meninggal karena luka bakar selama serangan pemukim di rumahnya di kota Tepi Barat utara Duma, sedangkan anak nya berusia 18 bulan tewas saat serangan.

Ia mengatakan bahwa anggota komite populer lokal, selain para aktivis lokal dan asing lainnya, melakukan pawai, mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menentang pendudukan Israel dan penyitaan tanah Palestina.

Pada bulan Mei, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa perusahan asal Swedia yang didirikan pada tahun 2007 sudah digunakan untuk menutupi penjualan dan pengalihan Beit al-Baraka pada 2012 untuk sebuah organisasi pemukim yang didanai oleh jutawan Amerika Irving Moskowitz.

Perusahaan Swedia itu kemudian dibubarkan, dengan kepemilikan diserahkan kepada sebuah organisasi nirlaba Amerika, American Friends dari Everest Foundation, didanai oleh Irving Moskowitz dan bekerja untuk mencapai akhirnya “Yahudisasi” dari Yerusalem Timur.

Gereja ini terletak di lokasi yang sensitif, menghadap ke permukiman ilegal Israel sepanjang jalan dari Gush Etzion sampai pemukim blok selatan Yerusalem untuk cluster permukiman di sekitar Hebron.

Ada lebih dari 500.000 warga Israel tinggal di pemukiman ilegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.(T/nda/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0