Yerusalem, MINA – Pasukan Pendudukan Israel memperketat akses warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat kedua berturut-turut.
Seorang pejabat Departemen Wakaf di Yerusalem mengatakan, bahwa polisi Israel hanya mengizinkan warga Palestina yang berusia di atas 65 tahun masuk ke Masjid Al-Aqsa, Anadolu melaporkan, Jumat (20/20).
Pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, menambahkan bahwa Israel telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap umat Islam selama dua pekan sejak dimulainya agresi Israel dengan kelompok perlawanan Palestina pada 7 Oktober.
Saksi mata mengatakan bahwa puluhan Muslim Palestina terpaksa melakukan salat Subuh di gang-gang menuju Masjid Al-Aqsa setelah ditolak masuk oleh polisi Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Sejak Jumat dini hari, pasukan Israel telah dikerahkan secara besar-besaran di seluruh Yerusalem Timur yang diduduki, khususnya di Kota Tua dan gerbang menuju masjid Al-Aqsa.
Ketegangan di Gaza berada di bawah pemboman dan blokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai sejak gerakan perlawanan pejuang Palestina yang diumumkan Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa dengan serangan mendadak yang meluncurkan roket dan infiltrasi ke Eshkelon wilayah ilegal yang diduduki Israel. Serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa, meluasnya pemukiman ilegal dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Hal ini ditanggapi Militer Israel dengan brutal kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi yang melancarkan serangan udara melakukan pemboman di jalur Gaza mengakibatkan ribuan warga syahid dan belasan ribu luka, serta menghancurkan infrastruktur yang parah menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi. Pendudukan Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan markas persenjataan Hamas, namun kebenarannya belum terbukti.(T/R5/P2)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)