Tel Aviv, MINA – Israel memerintahkan militernya untuk memperpanjang pendudukannya di beberapa wilayah Tepi Barat, mengintensifkan tindakan kekerasannya terhadap masyarakat Palestina dengan dalih menargetkan kelompok Perlawanan.
Keputusan tersebut menyusul ledakan pada bus di dekat Tel Aviv Kamis lalu, yang oleh otoritas Israel disebut sebagai upaya serangan, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan. Al Mayadeen melaporkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk meningkatkan operasi di Tepi Barat, menyebabkan serangan besar-besaran yang telah memaksa puluhan ribu warga Palestina mengungsi dari rumahnya di kamp pengungsian. Seluruh lingkungan telah hancur karena rumah dan infrastruktur vital dihancurkan, memperdalam krisis kemanusiaan.
Menteri Keamanan, Israel Katz mengumumkan pada Ahad (23/2), pasukan Israel akan memperluas serangan mereka terhadap kamp pengungsi Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams di Tepi Barat utara, yang bertujuan membubarkan kelompok Perlawanan.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Ia mengonfirmasi bahwa 40.000 warga Palestina telah diusir dari kamp-kamp ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan