Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Israel Pukuli Staf Sekolah Palestina dan Tembakkan Gas Air Mata

Rudi Hendrik - Kamis, 30 Desember 2021 - 14:17 WIB

Kamis, 30 Desember 2021 - 14:17 WIB

13 Views

Bethlehem, MINA – Pasukan Israel pada Rabu (29/12) menyerang staf dan siswa sebuah sekolah Palestina di kota Tuqu‘, sebelah timur kota Betlehem, menurut sumber resmi.

Kementerian Pendidikan (MoE) Palestina mengatakan bahwa sejumlah tentara Israel berusaha masuk ke kampus Sekolah Menengah Tuqu‘ Boys, ketika mereka dihentikan oleh staf sekolah.

Setelah perkelahian dengan staf untuk mencegah mereka membobol kampus sekolah, para tentara memukuli para guru dengan popor senapan.

Kepala sekolah dan seorang guru ditinggalkan dengan memar di tubuh dan wajah mereka.

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza: 51.065 Syahid Hingga 17 April 2025

Tentara menembakkan gas air mata dan bom gegar otak di dalam sekolah, menyebabkan kasus pingsan di antara puluhan siswa dan staf.

Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa sekolah Tuqu sering menjadi sasaran serangan militer Israel. Tentara sering melepaskan tembakan ke arah sekolah, menghalangi akses siswa ke sekolah tersebut dan pengerahan militer berat di daerah sekitarnya.

Serangan terhadap pendidikan oleh pasukan militer Israel dan pemukim Israel di Palestina merupakan pelanggaran berat terhadap hak atas pendidikan dan pembangunan. Serangan-serangan ini terutama terjadi di daerah-daerah paling rentan di Tepi Barat – Area C, H2 dan Yerusalem.

Israel telah membangun bagian tembok apartheid di dekat Tuqu‘, menyita dan mengisolasi sekitar 4.843 dunam tanah subur untuk kegiatan permukiman colonial. Israel mendorong penduduk desa ke dalam kantong yang padat, ghetto, dikelilingi oleh tembok, permukiman dan instalasi militer. (T/RI-1/RS3)

Baca Juga: Militer Israel Akui Serang Wilayah Sendiri di Dekat Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Akan Bebas Tiga Hari Lagi, Pemuda Palestina Wafat Dalam Penjara Israel

Rekomendasi untuk Anda