Gaza City, MINA – Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza melaporkan, pasukan pendudukan Israel dengan sengaja menargetkan para wartawan selama aksi protes longmarch Jumat 30 Maret, untuk mencegah mereka mengungkapkan kebenaran.
Dalam sebuah pernyataan seperti dirilis Palinfo, kantor media menuduh pasukan Israel menembakkan peluru tajam dan granat gas air mata langsung ke wartawan yang meliput aksi di perbatasan Gaza.
“Padahal ada tanda-tanda jelas dan khusus “PRESS” yang merujuk pada pekerjaan mereka sebagai jurnalis dalam kehadiran di tempat yang relatif jauh dari para peserta dalam protes.
Pejabat pemerintah juga menuduh Israel mengacak jaringan telekomunikasi dan media komunikasi satelit selama protes, dan peretasan halaman online dan akun milik wartawan, untuk menutupi peristiwa tersebut.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Serangan terhadap jurnalis semacam itu adalah kejahatan baru dalam catatan kriminal Israel terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi,” bunyi pernyataan.
“Tidak mengherankan melihat mereka menembaki warga sipil tak bersenjata dan mereka mencoba menyembunyikan kejahatan mereka dengan menyerang wartawan yang menyaksikan peristiwa itu dan menyampaikannya kepada opini publik,” kata kantor itu.
Media setempat menyerukan pembentukan komisi penyelidikan internasional untuk menyelidiki pelanggaran Israel yang semakin meningkat dan serangan terhadap kru media di Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka