Al-Quds, MINA – Pasukan pendudukan Israel menyerang ratusan jamaah Palestina, yang berkumpul di alun-alun Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem Timur (Al-Quds) untuk shalat tarawih, Sabtu malam (24/4).
Itu adalah serangan malam ketiga berturut-turut yang menuai kecaman dari negara-negara dunia, Wafa melaporkan.
Petugas polisi menyerang para jamaah dengan menggunakan tabung gas air mata, granat kejut, dan meriam air yang berbau busuk, serta mengusir mereka keluar dari alun-alun.
Polisi juga secara fisik menyerang beberapa jamaah untuk memaksa jamaah keluar dari daerah tersebut.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Tidak ada luka serius yang dilaporkan dan setidaknya satu jamaah dilaporkan ditangkap.
Ketegangan meningkat di Kota Tua Yerusalem sejak awal bulan suci Ramadhan, yang dipicu oleh seruan kelompok teror sayap kanan Israel Lehava kepada para pemukim Israel untuk menyerang Kota Tua Yerusalem, guna “memulihkan kehormatan nasional” yahudi.
Bentrokan dan protes untuk mendukung rakyat Palestina di Yerusalem juga dilaporkan pada Sabtu malam di banyak wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Di Jenin, utara Tepi Barat, seorang anak terluka oleh tembakan langsung pasukan pendudukan Israel di pos pemeriksaan militer Al-Jalama, utara kota, selama protes solidaritas untuk rakyat Yerusalem.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Di desa Deir Sharaf, sebelah barat kota Nablus, beberapa kasus pingsan akibat menghirup gas dilaporkan ketika pasukan pendudukan Israel menghentikan protes serupa. Seorang anak di bawah umur 15 tahun dilaporkan ditangkap oleh tentara pendudukan.
Protes dan bentrokan berikutnya dengan pasukan pendudukan Israel juga dilaporkan di komunitas Tulkarm, Al-Ram, al-Tour dan titik-titik perselisihan lainnya dengan tentara pendudukan Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam