Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Israel Serang Jurnalis Wanita Saat Meliput di Sheikh Jarrah

sajadi - Ahad, 6 Juni 2021 - 10:23 WIB

Ahad, 6 Juni 2021 - 10:23 WIB

9 Views

Jerusalem, MINA – Seorang jurnalis wanita diserang oleh pasukan Israel saat sedang melakukan peliputan demonstrasi di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki.

Givara Budeiri, jurnalis Al Jazeera mengaku dianiyaya saat ia ditangkap pada Sabtu (5/6) oleh pasukan keamanan Israel.

“Mereka datang dari mana-mana, saya tidak tahu mengapa, mereka menendang saya ke dinding,” kata Budeiri seperti dikutip Al Jazeera.

“Mereka juga menendang saya di dalam mobil dengan cara yang sangat buruk,” lanjutnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Budeiri kemudian dibebaskan setelah beberapa jam ditahan oleh pasukan Israel.

Namun, ia bebas dengan syarat tidak diperbolehkan lagi ke Sheikh Jarrah selama 15 hari

Budeiri menceritakan, saat itu ia sedang melaporkan aksi protes duduk yang menandai peringatan 54 tahun Naksa, yang berarti “kemunduran”, sebuah istilah yang digunakan orang Palestina untuk menggambarkan pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza pada tahun 1967.

Sheikh Jarrah juga menjadi tempat demonstrasi selama beberapa pekan untuk mendukung keluarga Palestina yang menghadapi pengusiran pendudukan Israel.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Budeiri bekerja sebagai jurnalis untuk Al Jazeera sejak tahun 2000. Dia mengenakan jaket antipeluru bertanda pers ketika dia ditangkap dan memegang kartu Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO).

Namun, ia mengaku diperlakukan sebagai penjahat ketika dibawa ke kantor polisi dan dilarang melepas jaket antipelurunya yang berat.

Ia mengatakan polisi Israel menuduhnya menendang seorang tentara wanita, sebuah tuduhan yang dia bantah dengan keras.

Sementara itu, Dr. Mostefa Souag, penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera, sangat mengutuk penangkapan tersebut.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Penargetan sistematis terhadap jurnalis kami merupakan pelanggaran total terhadap semua konvensi internasional. Tindakan kekerasan hari ini oleh pasukan pendudukan Israel terhadap Givara Budeiri benar-benar mengabaikan hak asasi manusia jurnalis,” katanya dalam sebuah pernyataan. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Palestina
Palestina