Jerusalem, MINA – Seorang jurnalis wanita diserang oleh pasukan Israel saat sedang melakukan peliputan demonstrasi di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki.
Givara Budeiri, jurnalis Al Jazeera mengaku dianiyaya saat ia ditangkap pada Sabtu (5/6) oleh pasukan keamanan Israel.
“Mereka datang dari mana-mana, saya tidak tahu mengapa, mereka menendang saya ke dinding,” kata Budeiri seperti dikutip Al Jazeera.
“Mereka juga menendang saya di dalam mobil dengan cara yang sangat buruk,” lanjutnya.
Baca Juga: Enam Warga Palestina Meninggal Kelaparan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir
Budeiri kemudian dibebaskan setelah beberapa jam ditahan oleh pasukan Israel.
Namun, ia bebas dengan syarat tidak diperbolehkan lagi ke Sheikh Jarrah selama 15 hari
Budeiri menceritakan, saat itu ia sedang melaporkan aksi protes duduk yang menandai peringatan 54 tahun Naksa, yang berarti “kemunduran”, sebuah istilah yang digunakan orang Palestina untuk menggambarkan pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza pada tahun 1967.
Sheikh Jarrah juga menjadi tempat demonstrasi selama beberapa pekan untuk mendukung keluarga Palestina yang menghadapi pengusiran pendudukan Israel.
Baca Juga: Oposisi Utama Finlandia Desak Pemerintahnya Akui Negara Palestina
Budeiri bekerja sebagai jurnalis untuk Al Jazeera sejak tahun 2000. Dia mengenakan jaket antipeluru bertanda pers ketika dia ditangkap dan memegang kartu Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO).
Namun, ia mengaku diperlakukan sebagai penjahat ketika dibawa ke kantor polisi dan dilarang melepas jaket antipelurunya yang berat.
Ia mengatakan polisi Israel menuduhnya menendang seorang tentara wanita, sebuah tuduhan yang dia bantah dengan keras.
Sementara itu, Dr. Mostefa Souag, penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera, sangat mengutuk penangkapan tersebut.
Baca Juga: Hamas Konfirmasi Terima Proposal Gencatan Senjata AS
“Penargetan sistematis terhadap jurnalis kami merupakan pelanggaran total terhadap semua konvensi internasional. Tindakan kekerasan hari ini oleh pasukan pendudukan Israel terhadap Givara Budeiri benar-benar mengabaikan hak asasi manusia jurnalis,” katanya dalam sebuah pernyataan. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang di Brussels Gelar Aksi Solidaritas untuk Gaza