Yerusalem, MINA – Pasukan Israel menembakkan granat kejut,dan menyerang pelayat yang membawa peti mati jurnalis yang terbunuh Shireen Abu Akleh di luar rumah sakit Yerusalem pada Jumat (13/5), menjelang upacara pemakaman dan penguburannya di Kota Tua itu.
Pelayat Palestina bersikeras membawa peti mati Shireen di pundak mereka dari Rumah Sakit St Joseph French ke gereja Katolik Roma di Yerusalem, sebelum membawanya ke tempat peristirahatan terakhirnya, pemakaman Gunung Sion, Middle East Eye melaporkannya.
Sebelum mereka bisa meninggalkan rumah sakit, pasukan Israel menyerang mereka, mendorong mereka kembali, menyerbu halaman dan melakukan penangkapan.
Siaran langsung Al Jazeera menangkap momen saat para pelayat hampir menjatuhkan peti mati Shireen Abu Akleh saat pasukan Israel memukuli mereka.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Givera Al-Budeiri, rekan lama dan teman dekat Shireen, menggambarkan tindakan keras terhadap pelayat yang berkumpul di luar rumah sakit secara langsung saat penyerangan tersebut.
“Pasukan pendudukan menyerbu rumah sakit, mereka sekarang menembakkan peluru, kita berbicara tentang rumah sakit di sini, bukan daerah konflik,” katanya.
“Bahkan dalam kematiannya, Shireen telah mengungkap tindakan pasukan pendudukan,” kata jurnalis Al Jazeera lainnya.
Beberapa saat kemudian, petugas Israel memaksa pelayat untuk menempatkan peti mati di dalam mobil, dan hanya mengizinkannya meninggalkan rumah sakit jika tidak ditemani. Orang-orang di rumah sakit yang ingin bergabung dengan prosesi dilarang melakukannya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Ketika peti mati akhirnya tiba di gereja Katolik Roma, lebih banyak pendukung yang menunggu untuk menghadiri upacara pemakaman Shireen Abu Akleh.
Ribuan umat Muslim dan Kristen Palestina dari Yerusalem dan komunitas Palestina di Israel, termasuk Haifa dan Nazareth, datang untuk memberi penghormatan kepada jurnalis senior itu di gereja Kota Tua Yerusalem pada Jumat (13/5).
“Sebuah bangsa bersatu, angkat tangan dan angkat suara Anda,” teriak warga Palestina menjelang kebaktian. “Muslim dan Kristen, angkat suara Anda dalam persatuan.”
Banyak rekan Shireen Abu Akleha dan rekan jurnalis juga hadir di pemakaman.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Jurnalis senior Al Jazeera Shireen Abu Akleh dikenal dan sangat dihormati oleh pemirsa di seluruh dunia Arab, khususnya di Palestina, di mana kematiannya telah bergema dengan orang-orang dari seluruh spektrum politik dan sosial. (T/R6/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)