Ramallah, MINA – Pasukan Israel pada Selasa (23/2) menahan 18 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis foto dan seorang remaja, sebagian besar ditangkap dalam penggerebekan semalam di Tepi Barat. Demikian keterangan sumber lokal seperti dikutip dari Wafa.
Menurut sumber itu, pasukan militer Israel yang cukup besar menyerbu kota Al-Yamun, sebelah barat kota Jenin, di mana mereka melakukan serangan dari rumah ke rumah, melakukan pencarian, mendobrak banyak rumah, termasuk rumah mantan tahanan.
“Pada saat penggerebekan yang memicu konfrontasi, tentara menahan dua warga Palestina dan membebaskan sejumlah mantan tahanan setelah menginterogasi mereka,” terang sumber itu.
Di tempat lain di Tepi Barat utara, Direktur Kantor Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), Kamal Bani-Odeh, mengatakan, kendaraan militer Israel menggerebek kota Tubas, dan menangkap kembali dua mantan tahanannya.
Baca Juga: Hamas: Penggunaan Kelaparan sebagai Senjata adalah Kejahatan Perang
“Tentara menahan seorang warga Palestina lainnya dari desa Tayaseer, sebelah timur kota Tubas,” kata Kamal.
Di Yerusalem, polisi Israel menangkap seorang warga Palestina setelah menyerbu dan menggeledah rumah orangtuanya di kamp pengungsi Shufat. Mereka juga melakukan serangan serupa di kota Hizma, timur laut kota.
Sore harinya, polisi juga menangkap Ahmad Jalajel, yang bekerja sebagai jurnalis foto, saat berhenti dan memeriksa kendaraannya di lingkungan Al-Tur.
Di Tepi Barat selatan, sumber itu mengkonfirmasi serangan Israel di lingkungan kota Betlehem As-Saff, dan menahan beberapa warga tanpa kejelasan.
Baca Juga: Israel Evakuasi Penduduk di Sejumlah Kota Akibat Kebakaran Hutan
Pasukan Israel juga melakukan serangan serupa ke desa Harmala, sebelah timur kota, dan menahan dua warga dari desa itu.
Di distrik Hebron, Mohammad Awad, seorang aktivis media, mengatakan bahwa pasukan Israel menerobos masuk ke kota Beit Ummar, utara kota, di mana mereka menahan seorang remaja berusia 17 tahun.
Mereka juga memaksa masuk ke kamp pengungsi Al-Arroub, di utara kota, di mana mereka menahan seorang warga Palestina lainnya.
Ini terjadi ketika tentara Israel yang berjaga di pos pemeriksaan Al-Jab’a menahan tiga pria yang berusaha menyeberangi pos pemeriksaan.
Baca Juga: 60 Hari Blokade Israel: Warga Palestina di Gaza Berjuang untuk Bertahan Hidup
Dua dari tahanan diidentifikasi sebagai penduduk kota Surif, barat laut kota, dan yang lainnya sebagai penduduk Beit Ummar.
Tentara juga muncul di daerah selatan kota Hebron, di mana mereka menahan dua saudara setelah menyerbu rumah keluarga mereka.
Pasukan Israel sering menyerbu rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang menjadi “buronannya”, yang memicu bentrokan dengan penduduk.
Penggerebekan itu, yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan, kapan pun dan di mana pun, militer melakukannya dengan sewenang-wenang.
Baca Juga: Afrika Selatan kepada ICJ: Israel Gunakan Kelaparan sebagai ‘Metode Peperangan’
Di bawah hukum militer Israel, para komandan militer memiliki otoritas eksekutif, legislatif dan yudikatif penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Warga Palestina tidak berdaya menghadapinya. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Menteri Israel Ben-Gvir Akhiri Kunjungan ke AS di Tengah Protes Pro-Palestina