Gaza, MINA – Pasukan Israel melepaskan tembakan selama demonstrasi di Jalur Gaza selatan pada Rabu (19/9), menewaskan seorang pemuda Palestina.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, dia tidak memiliki pengetahuan tentang insiden itu awalnya.
“Moamen Ibrahim Abu Eyada, 15 tahun, ditembak mati oleh tentara Israel di sebelah timur kota Rafah yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza dan berbatasan dengan Mesir,” kata Ashraf Al-Qidra Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza.
Perbatasan antara Gaza dan Israel telah menjadi tempat demonstrasi pekanan Palestina sejak 30 Maret dan baru-baru ini, aksi berlangsung larut malam, seperti yang terjadi pada hari Rabu ini, demikian MEMO melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa pada siang hari telah terjadi beberapa insiden di sepanjang perbatasan Gaza-Israel dengan partisipasi ratusan demonstran yang menggulingkan ban yang terbakar, melemparkan bom dan batu kepada tentara. Namun, dikatakan tidak ada korban di pihak Israel.
“Setidaknya 182 warga Palestina telah tewas dalam aksi,” kata pejabat kesehatan Palestina.
Militer Israel mengatakan, mereka mempertahankan perbatasannya terhadap para pemrotes yang berusaha menembus pagar dan memasuki wilayah Israel.
Israel menarik pasukan dan pemukimnya dari Gaza pada 2005, tetapi mempertahankan kontrol ketat atas perbatasan darat dan lautnya. Tiga perang besar di daerah yang terblokade itu membuat warga Palestina di dalamnya semakin buruk kondisinya,
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Bersama Mesir, Israel telah memberlakukan blokade yang membawa ekonomi Gaza kepada krisis, membuat 2 juta orang dengan akses terbatas kepada perawatan kesehatan, air bersih dan listrik.
Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak 2014. (T/hnh/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian