Al-Quds, MINA – Pasukan Israel yang membiarkan sekitar 100 ribu jemaah Muslim Palestina masuk ke dalam kompleks Al-Aqsha, melakukan penembakan gas air mata secara membabi buta.
Warga Palestina pada waktu asar hari Kamis (27/7) berbondong-bondong masuk ke dalam kompleks melalui Gerbang Hittah dan Asbat. Awalnya kondisi aman, hingga pasukan Israel mulai menembaki ribuan jemaah di Gerbang Hittah.
Wartawan Al Jazeera menangis setelah masuk ke Masjid Al-Aqsha dan melihat keganasan tentara Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut yang diarahkakan kepada warga Muslim Palestina yang sedang berada di dalam kompleks masjid.
Tim medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan hingga Kamis malam, sedikitnya 96 orang muslim jadi korban tembakan gas air mata tentara Israel yang membabi buta.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Sebelumnya, sejak Kamis dini hari, warga Palestina merayakan mulai dibongkar dan dicabutnya berbagai alat keamanan di gerbang masuk kompleks situs suci ketiga dalam Islam tersebut.
Pelonggaran ketatnya pembatasan oleh keamanan Israel terhadap jemaah muslim, dilakukan setelah dua pekan lamanya Israel memasang pintu pemindai logam dan kamera pengawas di gerbang masuk dan dalam kompleks. Tindakan itu dianggap sebagai bagian cara Israel untuk mengubah status quo di area itu.
Pembatasan itu mendorong muslim melakukan boikot dengan cara menolak masuk ke dalam kompleks dan memilih salat berjemaah di jalan-jalan depan pintu gerbang dan luar kompleks.
Bentrokan luas terjadi dalam beberapa hari terakhir karena pasukan Israel berusaha membubarkan jemaah salat.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Perlawanan damai warga Palestina yang kian meluas serta tekanan dari para pemimpin dan negara-negara dunia membuat pemerintah Tel Aviv mengendorkan kebijakan keamanannya, setelah sebelumnya memilih tetap mempertahankan pintu pemindai logam bagi jemaah muslim yang mau masuk ke dalam kompleks. (L/K01/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang