Qalqiliya, 17 Rabi’ul Awwal 1438/ 17 Desember 2016 (MINA) – Pasukan Israel pada Jumat (16/12) yang mendapat tekanan dari pengunjuk rasa mingguan di desa Kafr Qaddum, Qalqiliya, Tepi Barat, menembakkan peluru baja berlapis karet dan gas air mata pada puluhan warga Palestina dan aktivis perdamaian Israel.
“Penembakan peluru karet dan gas air mata ke kerumunan pengunjuk rasa menyebabkan banyak orang menderita saat menghirup gas air mata,” kata Koordinator perlawanan rakyat lokal Murad Shteiwi, kepada Ma’an yang dikutip MINA, Sabtu (17/12).
Menurutnya, protes itu digelar dengan partisipasi yang luas dari warga setempat, masyarakatinternasional, meskipun cuaca dingin dan hujan saat unjuk rasa itu.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada Ma’an dia akan Melitta laporan tentang insiden tersebut.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Warga Kafr Qaddum mulai melakukan protes mingguan di 2011 melawan penyitaan tanah, serta penutupan jalan selatan desa oleh pasukan Israel. Jalan, yang telah ditutup 13 tahun, merupakan jalur utama ke kota Nablus, pusat ekonomi terdekat.
Shteiwi menjelaskan, setelah bentrokan serupa meletus pada awal tahun, lebih dari 330 protes telah diadakan selama periode itu, mengakibatkan 84 demonstran terluka oleh tembakan, termasuk 12 anak-anak.
Sekitar 120 orang telah ditangkap saat protes dan kemudian ditahan Israel untuk periode berkisar antara empat sampai 24 bulan, dan mereka telah membayar denda sebesar 25.000 shekel (sekitar 6.488 dolar Amerika).
- “Selama lima tahun, seorang pengunjuk tua tewas setelah menderita menghirup gas air mata, salah satu pemuda kehilangan penglihatannya, dan lainnya kehilangan kemampuannya untuk berbicara,” tambahnya.(T/M013/R01 NV)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka