Al-Quds, MINA – Pasukan pendudukan Israel menutup Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem Timur) pada Jumat (13/6) dini hari. Mereka memaksa semua jamaah keluar dan menyegel gerbang masjid.
Polisi Israel menyerbu kompleks masjid dan mengeluarkan jamaah dari ruang shalat yang tertutup. Mereka mengusir semua orang dan kemudian menutup semua pintu masuk ke lokasi tersebut.
Itu adalah penutupan penuh pertama Masjid Al-Aqsa sejak pandemi COVID-19. Quds News Network (QNN) melaporkan.
Penutupan tersebut dilakukan setelah Israel mengumumkan penguncian total di Tepi Barat yang diduduki. Tindakan tersebut menyusul serangan udara Israel berskala besar ke Iran dan dilakukan dengan dalih mengikuti “instruksi Komando Front Dalam Negeri” dan menanggapi sirene nasional.
Baca Juga: Koalisi Global Melawan Pendudukan Desak Mesir Dukung Pawai Global ke Gaza
Sumber lokal mengonfirmasi adanya pengerahan besar pasukan Israel di dalam dan sekitar masjid. Penjagaan keamanan ketat diberlakukan di Kota Tua Yerusalem yang diduduki, yang memicu ketegangan di antara penduduk.
Penutupan tersebut menambah ketegangan regional yang meningkat setelah serangan Israel terhadap Iran. Kekhawatiran meningkat atas potensi eskalasi yang lebih luas di wilayah tersebut.
Tindakan terbaru oleh pasukan Israel menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Palestina atas meningkatnya pembatasan kebebasan beragama, khususnya di tempat suci ketiga umat Islam tersebut.
Masjid Al-Aqsa telah lama menjadi sasaran serangan Israel. Penyerbuan berulang kali oleh pasukan dan pemukim Israel telah menuai kecaman luas dari negara-negara Muslim dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional. []
Baca Juga: Rima Hassan: Kapal Bantuan Baru akan Kembali Diberangkatkan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)