Rafah, 17 Rabi’ul Awwal 1435/19 Januari 2014 ( MINA ) – Pasukan perbatasan Mesir menghancurkan delapan jaringan terowongan bawah tanah dekat perbatasan Mesir-Gaza di Rafah, Sabtu, menurut sumber-sumber tentara Mesir.
Sebuah sumber militer mengatakan bahwa penjaga perbatasan Mesir melakukan tugasnya untuk melindungi perbatasan negara di segala arah strategis, menghancurkan delapan terowongan penyelundupan di bawah perbatasan di Rafah.
Setidaknya 1.113 terowongan telah dihancurkan sejak Januari 2013 , demikain menurut laporan International Middle East Media Center (IMEMC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Seorang pejabat mengatakan pada September tahun lalu lebih dari 90 persen dari terowongan Mesir-Gaza telah dihancurkan oleh pasukan Mesir.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Terowongan telah menjadi penyambung hidup untuk aliran makanan, pakaian, bahan bangunan dan bahan bakar ke Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2006. Blokade telah membatasi impor dan ekspor dari Jalur Gaza, dan telah sering menyebabkan krisis kemanusiaan dan kesulitan bagi warga Gaza.
Laporan mingguan terbaru oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyatakan bahwa kapasitas listrik yang tersedia saat ini hanya mencakup 30% dari kebutuhan dengan pemadaman listrik yang berlangsung hingga 16 jam sehari dan permintaan listrik diperkirakan akan meningkat karena cuaca menjadi dingin.
Menteri Kesehatan Gaza Mofid Al-Mukhalalati mengatakan pekan lalu “Gaza Power Plant”, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi dan memperingatkan keadaan tersebut berpotensi menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Pemadaman listrik telah mempengaruhi pengoperasian fasilitas air dan limbah,” katanya.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Menjelang akhir Juli, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Robert Serry mengatakan beberapa laporan menyatakan bahwa tindakan keras tentara Mesir yang menyebabkan 80% dari terowongan tidak beroperasi.
Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh telah menyatakan pada September bahwa pemerintahnya akan memprotes keras penghancuran terowongan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Mesir.(T/P08/E1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia