Khartoum, MINA – Pasukan keamanan di Sudan menembakkan gas air mata dan amunisi kepada para demonstran yang memprotes pembunuhan lima orang, termasuk empat mahasiswa, pada hari Senin.
Para pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan ibu kota Khartoum pada hari Selasa (30/7) untuk mengecam serangan yang terjadi setelah para remaja di kota utara El-Obeid bersatu menentang kekurangan bahan bakar dan roti.
Gambar yang diunggah di media sosial muncul menunjukkan pasukan keamanan berusaha membubarkan demonstrasi dengan tembakan.
Hiba Morgan dari Al Jazeera, melaporkan dari Addis Ababa di negara tetangga Ethiopia, mengatakan, ada kekhawatiran bahwa protes terbaru itu bisa berubah menjadi kekerasan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kami telah mendengar dari sumber medis di kota Omdurman, yang merupakan kota kembar dari ibu kota Khartoum, serta rumah sakit bahwa ada beberapa pengunjuk rasa yang terluka yang datang dengan luka tembak,” katanya.
“Ada laporan cedera lain akibat tabung gas air mata serta karena Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang menabrak pengunjuk rasa di beberapa bagian Khartoum.”
Dengan bendera Sudan terbungkus di lehernya, siswa sekolah menengah Awab Faisal mengatakan, demonstrasi hari Selasa bertujuan menyampaikan pesan kepada pihak berwenang.
“Kami hidup dan belajar dalam kondisi sulit. Seringkali, tidak ada air dan listrik, dan harga naik,” kata Faisal.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Masa depan kita tidak jelas dan pembunuhan seperti itu memperburuknya,” tambahnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa