Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PASUKAN KHALIFA HAFTAR SERANG BENGHAZI

Rudi Hendrik - Kamis, 16 Oktober 2014 - 08:54 WIB

Kamis, 16 Oktober 2014 - 08:54 WIB

688 Views

PASUKAN KHALIFA HAFTAR
Pasukan loyalitas Jenderal Khalifa Haftar (Foto: Reuters)
Pasukan loyalitas Jenderal <a href=

Khalifa Haftar (Foto: Reuters)" width="300" height="168" /> Pasukan loyalitas Jenderal Khalifa Haftar (Foto: Reuters)

Benghazi, 22 Dzulhijjah 1435/16 Oktober 2014 (MINA) – Pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar, seorang mantan jenderal Libya, kembali melancarkan serangan untuk merebut kota kedua Libya Benghazi dari kelompok milisi.

Sumber mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), tembakan dan ledakan terdengar pada Rabu pagi (15/10) dan pesawat milik pasukan Haftar menembak target di sekitar timur kota.

Saksi mata mengatakan, tank dan jet telah menargetkan Brigader Martir 17, saingan pasukan Haftar yang beroperasi di beberapa bagian Benghazi.

Kelompok ini merupakan bagian dari Dewan Syura Revolusioner Benghazi, koalisi militer yang bersekutu dengan kelompok bersenjata Al-Qaeda, Ansar Al-Sharia dan mengontrol sebagian besar kota.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Haftar memegang posisi senior di pasukan anti-Muammar Gaddafi di Perang Saudara Libya 2011 yang menggulingkan Gaddafi.

Pada 2014, Khalifa Haftar adalah komandan Angkatan Darat Libya ketika Kongres Nasional Umum (GNC) menolak menyerahkan kekuasaannya sesuai dengan masa jabatannya.

Kampanye di saat pemilu berlangsung kemudian berkembang menjadi perang saudara.

Pertempuran di Benghazi terjadi di tengah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Mesir telah memberikan dukungan kepada pasukan Haftar dalam usahanya untuk membebaskan Benghazi.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Dalam perkembangan lain, pasukan yang dikendalikan oleh pemerintah yang diakui secara internasional, Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan, mereka mendukung operasi Haftar di Benghazi.

Perdana Menteri Libya Abdullah Al-Thinni dan parlemen terpilih telah pindah ke kota timur Tobruk, setelah ibukota Tripoli dikuasai oleh anggota milisi saingan, yang mendirikan administrasi dan kabinet sendiri.

Panggung politik Libya terbagi antara pendukung GNC di Tripoli dan saingannya DPR yang pindah ke kota pelabuhan Tobruk. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Palestina