Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PASUKAN MISCA TANGKAP PEMAKAN DAGING MUSLIM AFRIKA TENGAH

Redaksi MINA - Senin, 17 Februari 2014 - 23:38 WIB

Senin, 17 Februari 2014 - 23:38 WIB

807 Views

Bangui, 18 Rabi’ul Akhir 1435/18 Februari 2014 (MINA) – Pasukan penjaga perdamaian Afrika, MISCA, menahan seorang pria Kristen warga  Republik Afrika Tengah yang baru-baru ini mengejutkan dunia dengan berpose dalam dua rekaman video terpisah, sedang memakan bagian jasad seorang Muslim yang telah meninggal.

“Kami menahan seorang pria berusia dua puluhan yang muncul dalam sebuah tayangan video sedang memakan daging manusia,” kata Otsaga Bengone, Komandan Kepolisian MISCA, kepada wartawan Anadolu Agency, di Bangui, Senin

Bengone tidak dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai penangkapan itu, tapi ia menginstruksikan perwira mudanya untuk mengantar wartawan Anadolu ke tempat di mana pelaku kanibal itu ditahan.

Ouandja Magloire yang dikenal sebagai “Mad Dog”, dibawa dari selnya setengah telanjang dengan tangan diborgol.

Baca Juga: Demonstrasi Protes Krisis Air dan Listrik di Madagaskar, Lima Orang Tewas 

Namun, Magloire menolak untuk berbicara kepada media.

Sebulan yang lalu, BBC telah menyiarkan rekaman Magloire yang  memakan kaki seorang pria Muslim yang telah digantung dan dibakar oleh massa Kristen di Bangui.

Pada kesempatan yang lain, ia kembali difoto dengan berpose sedang makan daging tubuh seorang Muslim yang sudah mati.

Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas terjadinya berbagai aksi kekerasan massa dan krisis kemanusiaan di Republik Afrika Tengah.

Baca Juga: Mandla Mandela Bergabung dengan Kapal Global Sumud Flotila ke Gaza

“Hukum gantung di tengah publik, mutilasi, dan tindakan kekerasan brutal lainnya yang menyebarkan kekacauan dan ketakutan, membuat saya sangat prihatin dengan siklus dan aksi-aksi balas dendam. Seluruh komunitas Muslim melarikan diri demi hidup mereka,” kata Ban Jumat lalu.

Intensitas aksi-aksi kekerasan terhadap etnis Muslim meningkat sejak Januari, ketika Walikota Bangui Catherine Samba-Panza, seorang Kristen, terpilih sebagai presiden.

Dengan menghunus parang, Milisi Kristen bebas berkeliaran di pinggiran kota Bangui dan mendirikan pos-pos pemeriksaan ilegal untuk “mensweeping”  warga Muslim yang lewat. Baru-baru ini, sejumlah Muslim telah digantung di siang hari bolong dan mayat merka kemudian dibakar.

Umat Kristen yang merupakan mayoritas penduduk Republik Afrika Tengah, menuduh Muslim mendukung mantan kelompok bersenjata Seleka, kelompok Muslim yang menggulingkan Presiden Fracois Bozize pada Maret 2013 dan dituduh bertanggung jawab membakar desa-desa, menjarah dan membunuh. (T/P09).

Baca Juga: HUT RI ke-80 di Kenya Pererat Persatuan dan Diplomasi Budaya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

 

 

Baca Juga: Sudan Selatan Bantah Terlibat Rencana Pemindahan Warga Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda