New York, MINA – PBB pada hari Selasa (16/12) mengatakan, bendera Israel di dalam area zona penyangga di Dataran Tinggi Golan Suriah telah disingkirkan oleh pasukan penjaga perdamaian.
“Rekan penjaga perdamaian kami di Dataran Tinggi Golan, Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF), terus melaksanakan mandatnya untuk mengamati dan melaporkan dari posisinya di seluruh area pemisahan,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers. Anadolu Agency melaporkan.
“UNDOF juga mengamati bendera Israel di tiga posisi di dalam wilayah pemisahan, semua bendera Israel telah dicopot setelah adanya protes dari pejabat UNDOF,” katanya.
Ia mengatakan, kehadiran tentara Israel di area operasinya (UNDOF) telah berdampak parah pada pasukan helm biru. Dujarric mengungkap kebebasan bergerak misi penjaga perdamaian dan kemampuannya untuk melakukan kegiatan operasional, logistik, dan administratifnya juga sangat dibatasi.
Baca Juga: Tinjau Pengerahan Militer, Netanyahu Kunjungi Wilayah Suriah yang Diduduki
“Dalam konteks saat ini, UNDOF biasa melakukan sekitar 55 hingga 60 tugas operasional dan kegiatan logistik harian. Saat ini, operasinya dibatasi tiga hingga lima pergerakan logistik penting per hari, yang berdampak signifikan pada operasinya,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya mengizinkan pasukan penjaga perdamaian untuk melaksanakan “tugas mandat mereka tanpa halangan dan dengan cara yang aman dan terjamin.”
Menurut UNDOF, tentara Israel memasuki wilayah pemisahan, mengerahkan pasukan di beberapa “lokasi penting”, termasuk Gunung Hermon dan “Tank Hill” di sebelah timur garis Bravo, menambahkan bahwa “misi tersebut untuk mengamati pergerakan dan pembangunan IDF (militer Israel) di empat lokasi di wilayah Gunung Hermon.”
Ia menegaskan kembali tuntutannya bagi semua pihak untuk mematuhi perjanjian pelepasan tahun 1974 dan mempertahankan gencatan senjata.
Baca Juga: Israel Serang Markas AL Rusia di Suriah
Perjanjian pelepasan tersebut menetapkan batas-batas zona penyangga dan wilayah demiliterisasi.
Perjanjian tersebut dipantau oleh UNDOF, karena ditugaskan untuk menjaga gencatan senjata antara Israel dan Suriah setelah Perang Timur Tengah 1973.
Israel telah mengintensifkan serangan udara di seluruh Suriah dalam beberapa hari terakhir, yang menargetkan lokasi-lokasi militer, setelah penggulingan rezim Bashar Assad pada 8 Desember oleh kelompok-kelompok oposisi.
Israel juga menyatakan runtuhnya perjanjian 1974, yang telah menetapkan zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Militer Israel sejak itu telah mengerahkan pasukan ke zona penyangga tersebut, sebuah tindakan yang dikutuk oleh PBB dan beberapa negara Arab. []
Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Serukan Penghentian Pasokan Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)