Hasakeh, MINA – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi menyerbu sebuah penjara di provinsi Hasakeh di timur laut Suriah, tempat militan ISIS menyandera hampir 850 anak-anak.
Itu adalah tahap terakhir dari upaya pembobolan penjara selama lima hari oleh para milisi.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa anak-anak, beberapa berusia 12 tahun, berada pada “risiko serius” bahaya dan meminta SDF untuk berhati-hati dalam mencoba menyelamatkan mereka.
Seorang juru bicara SDF mengatakan kepada The New Arab: “Kontrol penuh atas situasi sudah dekat.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mereka menambahkan bahwa “teroris masih menjadikan [anak di bawah umur] sebagai tameng manusia, tetapi pasukan antiteror kami terlatih dan mampu menangani situasi.”
Pejuang ISIS menyerang penjara Ghwayran pada Kamis malam (20/1) dalam serangan terkoordinasi, dengan pejuang meledakkan bom mobil di dekat tembok penjara dan tahanan menyerang penjaga.
Sejak itu ISIS menduduki sayap utara penjara dan menyandera staf penjara dan anak-anak.
Di kota sekitarnya, pejuang ISIS yang melarikan diri dari penjara dilaporkan bersembunyi di rumah-rumah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
SDF dan IS terlibat baku tembak sepanjang akhir pekan.
Koalisi Internasional pimpinan AS yang telah mengalahkan ISIS, juga melakukan serangan udara di penjara dan menembak dari helikopter dalam upaya mengusir para tahanan pada hari Ahad. Pihak berwenang memberlakukan jam malam di daerah setempat.
Serangan itu adalah yang paling besar, operasi dengan korban tinggi yang dilakukan oleh ISIS di Suriah dan Irak sejak kekalahan mereka pada Maret 2019.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, setidaknya 154 orang telah tewas dalam lima hari terakhir, meskipun sumber-sumber SDF menyatakan jumlah korban tewas lebih rendah.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Gelombang pengungsian juga dipicu oleh pertempuran, dengan lebih dari 6.000 orang menyelamatkan diri dari daerah sekitar penjara menurut PBB.
SDF menampung ribuan mantan pejuang ISIS di kamp-kamp dan penjara di seluruh wilayah timur laut Suriah yang dikendalikannya.
ISIS umumnya melakukan serangan gaya gerilya bertempo rendah di Suriah selama tiga tahun terakhir. Kelompok ini terutama memfokuskan upayanya pada tentara rezim Suriah dan infrastruktur di gurun tengah Suriah. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Mi’raj News Agency (MINA)