Hasakeh, MINA – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi mengatakan pada Rabu (26/1), mereka telah mendapatkan kembali kendali penuh atas penjara Ghwayran di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah, dan mengamankan para sandera yang ditahan di sana.
Pusat media SDF mengumumkan pada Rabu sore bahwa penjara telah direbut kembali oleh para pejuang SDF dan semua gerilyawan ISIS telah menyerah, mengakhiri kebuntuan enam hari melawan militan ISIS yang menewaskan sedikitnya 180 orang dan memaksa 6.000 orang mengungsi.
Seorang juru bicara SDF, Aram Hanna, mengatakan kepada The New Arab bahwa semua sandera telah diselamatkan dan mereka semua dalam keadaan sehat.
Hampir 850 anak telah disandera oleh ISIS, dengan kelompok hak asasi memperingatkan bahwa beberapa anak terluka serta kekurangan makanan dan air.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Akun Hanna bertentangan dengan catatan suara yang dikirim oleh anak di bawah umur di penjara, yang berbicara tentang anak-anak dan sandera lain yang terluka dan bahkan mungkin terbunuh.
Seorang sandera Australia berusia 17 tahun memberi tahu keluarganya bahwa dia menderita luka di kepala dan menggambarkan melihat mayat di sekitarnya.
Setidaknya 1.000 tahanan ISIS menyerah kepada SDF, meskipun tidak jelas berapa banyak yang benar-benar berpartisipasi dalam serangan itu, dan berapa banyak yang berhasil melarikan diri. Penjara itu menampung hingga 3.500 tersangka militan ISIS, termasuk hampir 850 anak-anak berusia antara 12-18 tahun.
Hanna mengatakan sebagian besar sandera akan ditempatkan di fasilitas penahanan sementara, dengan nasib lainnya masih belum diketahui.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Serangan ISIS dimulai Kamis malam pekan lalu dengan bom mobil yang meledak di dekat dinding penjara, dan para militan menargetkan bagian luar penjara.
Pada saat yang sama, para tahanan melakukan kerusuhan di dalam penjara, menyerang penjaga dan menyandera staf penjara.
SDF dengan dukungan koalisi pimpinan AS melawan ISIS, mengepung penjara dan mencoba membujuk para militan ISIS untuk menyerah.
Koalisi melakukan serangan udara di penjara dan menggunakan helikopter Apache untuk menargetkan anggota ISIS dari atas.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
SDF juga bekerja untuk mengamankan lingkungan sekitarnya, karena militant ISIS bersembunyi di rumah-rumah sipil dan menembakkan peluru dari sana.
Serangan itu membuat 4.000 warga sipil mengungsi di daerah sekitar penjara. (T/RI-1/P1))
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB