Damaskus, 18 Jumadil Akhir 1437/27 Maret 2016 (MINA) – Sumber militer Suriah pada Ahad (27/3) mengatakan, pasukan pemerintah Suriah merebut kembali Palmyra dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) secara penuh.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pasukan rezim Suriah mendapatkan kemajuan di Palmyra pada hari Sabtu dengan dukungan kuat serangan udara Rusia. Demikian Al Arabiya memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Media pemerintah Suriah dan kelompok pemantau mengatakan, pasukan rezim mengambil kendali beberapa distrik dalam serangan besar terhadap kelompok ISIS.
Tayangan televisi menunjukkan gelombang ledakan di Palmyra dan asap mengepul dari bangunan ketika tank dan kendaraan lapis baja menembak dari pinggiran kota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, itu adalah serangan terbesar dalam kampanye tiga pekan oleh tentara Suriah dan milisi sekutu untuk merebut kembali kota gurun tersebut dan membuka jalan menuju benteng ISIS di kawasan lebih ke timur.
Direktur Observatorium Rami Abdulrahman mengatakan, tentara Suriah dan milisi sekutunya telah menguasai sepertiga Palmyra, terutama di barat dan utara, termasuk bagian dari kota kuno dan reruntuhan era-Romawi. Tentara juga bertempur di front selatan.
Sebelumnya Palmyra dikuasai oleh ISIS sejak Mei 2015.
ISIS dan Nusra Front cabang Al-Qaeda tidak termasuk kelompok yang masuk dalam kesepakatan gencantan senjata. Kesepakatan hanya berlaku antara pemerintah dan berbagai kelompok oposisi Suriah. (T/P001/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon