Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PASUKAN UKRAINA MEMBELOT KE DONETSK

Rudi Hendrik - Ahad, 18 Mei 2014 - 00:56 WIB

Ahad, 18 Mei 2014 - 00:56 WIB

601 Views

Donetsk, 19 Rajab 1435/18 Mei 2014 (MINA) – Sekelompok anggota pasukan Ukraina menyatakan diri membelot dan memilih bergabung dengan Republik Rakyat Donetsk.

Peristiwa itu terjadi setelah Republik Rakyat Donetsk menyatakan “tidak” usai mengadakan pembicaraan dengan para wakil pemerintah sementara Kiev yang pro Rusia.

Perdana Menteri Republik Donetsk Aleksandr Boroday bersumpah pada hari Sabtu (17/5) bahwa tidak akan ada negosiasi sampai penarikan lengkap pasukan Kiev dari daerahnya.

“Selama wilayah diduduki, tidak akan ada dialog dengan Kiev,” kata Boroday kepada kantor berita lokal Ostrov, Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Israel Deportasi Dua Anggota Parlemen Inggris

Pernyataan itu muncul bersamaan dengan keputusan Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov mengganti empat kepala wilayah di provinsi Donetsk.

Sebaliknya, Jaksa Agung Ukraina memberikan stigma kepada Republik Donetsk dan Luhamnsk sebagai “organisasi teroris”.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu, Kantor Kejaksaan mengatakan dua wilayah tersebut memiliki dukungan para pemodal dan saluran pasokan senjata.

Sementara itu, pasukan pertahanan diri Donetsk mengatakan mereka telah menangkap hampir 100 orang yang memprovokasi melawan proklamasi republik yang dilakukan secara sepihak di kawasan itu.

Baca Juga: Ikuti AS, Jerman Deportasi Pengunjuk Rasa pro-Palestina

Selain itu, batas waktu ultimatum yang diberikan oleh pasukan pertahanan diri Donetsk yang menuntut penarikan pasukan dari wilayah Ukraina, telah melewati batas waktu yang diberikan yakni Jumat.

Wakil Komandan “Milisi Rakyat Donbass”, Sergey Zdrilyuk, mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap pasukan militer Kiev jika permintaan itu tidak dipenuhi.

Pada12 Mei, dua wilayah timur Ukraina Donetsk dan Luhansk mendeklarasikan kemerdekaan setelah referendum lokal, di mana suara mayoritas penduduk daerah mendukung kemerdekaan dari Ukraina.

Referendum yang dikumandangkan Maret di Crimea, menghasilkan penyatuan kembali wilayah semenanjung Crimea dengan Federasi Rusia. Hampir 97 persen peserta referendum Crimea memilih bergabung kembali kepada Rusia. (T/P09/EO2).

Baca Juga: Kota Birmingham Inggris Hadapi Krisis Pengolahan Sampah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

kiev-forces-join-prorussians-in-donetsk/">/

 

Baca Juga: Rusia Kutuk Ancaman Trump yang Akan Serang Iran

 

 

Baca Juga: Denmark Tegur Wakil Presiden AS terkait Kritik Greenland

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Internasional
Asia
Amerika