Sanaa, 19 Dzulqa’dah 1435/14 September 2014 (MINA) – Pasukan pemerintah bentrok dengan oposisi bersenjata Houthi di ibukota dan serangan udara diluncurkan menargetkan pejuang gerakan di timur Sanaa.
Bentrokan Sabtu itu mengancam kesepakatan antara pemerintah dan oposisi yang sedang dibangun untuk mengakhiri kebuntuan selama seminggu.
Pejabat militer mengatakan kepada sumber Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), bentrokan pecah di dekat sebuah stasiun televisi pemerintah di utara Sanaa, ketika pasukan menghentikan truk oposisi yang sarat muatan senjata.
Pertempuran juga diintensifkan di provinsi Marib yang bergolak, di mana militer melancarkan serangan udara yang menargetkan posisi kelompok Houthi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pihak berwenang mengatakan, seorang komandan senior Houthi tewas dalam salah satu serangan.
Memanasnya situasi terjadi meski Houthi mengatakan mereka semakin dekat dengan penandatanganan kesepakatan dengan pemerintah.
Al Jazeera melaporkan dari Sanaa, kesepakatan telah dicapai mengenai penunjukan seorang teknokrat untuk jabatan perdana menteri dan pemotongan harga BBM hampir 30 persen.
Namun, terjadi perbedaan pendapat terkait lokasi penandatanganan kesepakatan. Oposisi Houthi menuntut kesepakatan ditandatangani di kubu mereka di kota utara Saada, sementara Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi ingin menandatanganinya di ibukota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kelompok oposisi yang juga dikenal sebagai Zaidi atau Ansarullah, telah berkemah di Sanaa dalam upaya menggulingkan pemerintah yang mereka tuduh korupsi.
Yaman telah terkunci dalam transisi berlarut-larut sejak Presiden lama Ali Abdullah Saleh dipaksa lengser dari kekuasaan pada Februari 2012 setelah mematikan 11 bulan perlawanan oposisi. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata