Sana’a, MINA – Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan akan melaksanakan tiga operasi baru pro-perjuangan Palestina, termasuk operasi gabungan dengan pejuang anti-teror Irak.
Juru bicara pasukan Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan operasi tersebut pada Senin (15/7). “Operasi pertama dilakukan oleh angkatan laut, dan angkatan udara dengan menggunakan drone, dan rudal balistik, dengan sasaran kapal ‘Bentley I’ di Laut Merah,” ujarnya.
“Operasi kedua menargetkan kapal tanker minyak ‘Chios Lion’ di Laut Merah dengan perahu drone, menghasilkan serangan yang tepat,” kata Yahya Saree, demikian Press Tv.
Dia juga mengatakan, kapal-kapal tersebut telah melanggar larangan yang diberlakukan terhadap Israel untuk tidak melakukan perjalanan menuju pelabuhan di wilayah pendudukan Israel.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Serangan brutal militer sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 38.664 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 89.097 lainnya.
Operasi ketiga, tambah Yahya Saree, dilakukan bersama oleh pasukan Yaman dan Perlawanan Islam Irak, yang merupakan kelompok payung pejuang anti-teror, di Laut Mediterania.
Dia menyebutkan, targetnya adalah sebuah kapal bernama “Olvia,” dan menambahkan bahwa operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya.
Yahya Saree tidak menyampaikan spesifikasi kapal tersebut. Namun, VesselFinder, sebuah layanan pelacakan, menggambarkannya sebagai kapal tanker kimia dan produk minyak berbendera Siprus yang berlabuh di pelabuhan Ashdod di bagian tengah wilayah Israel pada 13 Juli sebelum berlayar menuju Mediterania Timur.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Ketiga operasi tersebut, dilakukan “untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai respons terhadap pembantaian di al-Mawasi.'” Yang dia maksud adalah sebuah kamp pengungsi di dekat kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, yang menjadi sasaran serangan udara Israel yang tak henti-hentinya pada hari Sabtu.
Setidaknya 90 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka dalam serangan tersebut, rezim Israel berdalih menargetkan para pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Yahya Saree menegaskan, pasukan Yaman akan melanjutkan operasi pro-Palestina mereka, selama Israel melakukan penyerangan dan pengepungan terhadap Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan