Hebron, 24 Dzulhijjah 1435/18 Oktober 2014 (MINA) – Pasukan Israel menahan seorang pemuda Palestina di kota Beit Ummar di selatan Tepi Barat. Jumat malam, kata seorang aktivis setempat.
Muhammad Ayyad Awad, juru bicara komite lokal menentang kegiatan permukiman di Beit Ummar, mengatakan, tentara Zionis Israel menahan Osama 19 tahun yang sedang duduk di dalam mobilnya di pintu masuk utara kota itu, seperti dikutip Maan News Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Selanjutnya, tentara Israel meminta Khlayyil untuk keluar dari kendaraannya menunjukkan SIM dan STNK dokumen kendaraannya, sebelum mereka menyerangnya.
Awad mengatakan, tentara zionis Israel menahannya kemudian memindahkannya ke pusat penahanan Gush Etzion.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Juru bicara militer Israel mengatakan, penahanan Khlayyil “diduga karena dia melakukan kegiatan ilegal.”
Sementara Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Jen Psaki mengatakan Rabu, Washington mengharapkan Israel melakukan penyelidikan dengan cepat dan transparan untuk menentukan fakta-fakta kejadian ini.
Sehari sebelumnya, Asisten Sekjen PBB untuk Urusan Politik, Oscar Fernandez Taranco, menyerukan penyelidikan independen dan transparan.
Dia mengatakan, keprihatinan serius pada informasi yang menunjukkan dua warga sipil Palestina meninggal dan tampak tidak membawa senjata apapun atau tidak dalam posisi mengancam terhadap siapapun.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Insiden ini sangat penting diusut tuntas. Kita tegaskan perlunya pasukan keamanan, baik Israel maupun Palestina untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan yang mematikan, kecuali dalam kasus ada ancaman nyata,” kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Sementara itu, pemimpin Palestina mengatakan Israel melakukan eksekusi yang disengaja kepada Musaab Nuwarah (20) dan Muhammad Udeh (17).
Seorang wanita pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawy, mengatakan dalam sebuah pernyataan, para pemuda itu tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman. Ia menuduh Israel melakukan kekerasan yang berlebihan dan tidak pandang bulu.”
Israel mengatakan, polisi perbatasan yang beroperasi di daerah tersebut pada saat itu mencoba meredakan demonstrasi kekerasan oleh sekitar 150 warga Palestina dan menyangkal menggunakan peluru tajam.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Menurut temuan terbaru PBB, terjadi peningkatan tajam jumlah warga Palestina yang dibunuh dan terluka oleh para tentara Israel sejak awal 2013.
Menurut UNRWA, jumlah mereka yang terluka karena peluru sepanjang tahun ini meningkat menjadi 43 dari 10 pada periode yang sama pada 2013. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi