Chicago, MINA – Masjid-masjid di seluruh Amerika Serikat (AS) mengikuti rekomendasi dari pemerintah daerah mereka dan membatalkan layanan ibadah Ramadhan di tempat, ibadah dan program masjid dialihkan secara online untuk mencegah penyebaran virus corona.
Aktivis anti-Muslim telah mempertanyakan apakah Muslim Amerika akan melanggar batasan tinggal di rumah dan jarak sosial selama Bbulan Suci.
Namun, sebuah tinjauan terhadap masjid-masjid besar di seluruh negeri menunjukkan bahwa mereka berencana mematuhi batasan-batasan dan menyediakan layanan keagamaan melalui internet, demikian dikutip dari Arab News.
The Mosque Foundation, salah satu masjid pertama yang dibangun di daerah Chicago pada 1980-an, mengumumkan dalam buletinnya kepada jamaah bahwa semua layanan ibadah akan dilakukan secara online.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Meskipun tahun ini, kita mengalami Ramadhan jauh dari masjid, tetapi kita akan melakukan yang terbaik untuk mencapai kedekatan kepada Allah dan masyarakat kita seperti yang biasa kita lakukan,” tulis Sheikh Jamal Said, imam utama dan direktur masjid.
“Karena kita tidak dapat bertemu di masjid Ramadhan ini, kami mengundang Anda untuk bergabung bersama kami untuk khatirah virtual harian (ceramah singkat) serta kuliah langsung. Kami akan menampilkan pesan harian ini di Facebook, YouTube, email, dan platform lainnya,” katanya.
Islamic Center of Detroit (ICD), salah satu masjid terbesar di Midwest, menawarkan pesan serupa kepada para jamaahnya.
Imam Omar Suleiman yang berbasis di Texas mengatakan kepada Associated Press bahwa “masjid kosong” adalah alasan untuk merenung.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Suleiman telah melakukan streaming khotbah virtual dan renungan malam kepada lebih dari 1,4 juta pengikut di Facebook. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan