Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus dan Imam Besar Al Azhar akan Luncurkan Pesan Kemanusiaan Global

siti aisyah - Selasa, 22 Januari 2019 - 09:49 WIB

Selasa, 22 Januari 2019 - 09:49 WIB

7 Views ㅤ

Paus Francis disambut video seruan jihad di Balkan Jumat malam, 5 Juni 2015. (AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE)

Abu Dhabi, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) akan menyambut Paus Francis, Pemimpin Gereja Katolik, pada 3-5 Februari mendatang yang merupakan kunjungan pertamanya ke kawasan Teluk, untuk berpartisipasi dalam Konferensi Antaragama Global tentang Persaudaraan Manusia.

Kunjungan Paus bertepatan dengan kunjungan Imam Besar Al Azhar Dr Ahmad Al Tayeb.

Dua tokoh agama terkemuka ini akan mengadakan pertemuan bersejarah untuk meluncurkan pesan kemanusiaan global serta mengkonsolidasikan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan, hidup berdampingan serta penolakan terhadap ekstremisme.

Hal itu diungkapakan oleh Mansour Al Mansouri, Direktur Jenderal Dewan Media Nasional saat konferensi pers, Senin (21/1) yang diadakan di Istana Emirates, demikian dilaporkan oleh Gulfnews yang dikutip MINA.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Al Mansouri mengatakan, kunjungan bersejarah Paus ke Gereja Katolik di UEA akan menjadikan negara itu sebagai ibu kota toleransi manusia, sebuah peluang untuk mempererat ikatan persahabatan dan kerja sama yang menandai hubungan UEA dengan Vatikan untuk kepentingan kemanusiaan dan pelayanan perdamaian dunia.

Lebih dari satu juta orang Kristen (sekitar sepersembilan dari populasi UEA saat ini) tinggal dan bekerja di negara itu. Sementara banyak agama Kristen yang berbeda beribadah di gereja-gereja di seluruh UEA, sebagian besar populasi Kristen adalah Katolik Roma.

“Pada Tahun Toleransi, UEA akan menyatukan dua simbol agama besar untuk menyoroti peran negara sebagai ibukota toleransi manusia dan menyoroti peran UEA dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, cinta, koeksistensi antara agama-agama yang berbeda dan sekte juga menolak kebencian, ekstremisme dan rasisme, ” kata Al Mansouri.

Dr Sultan Al Rumaithi, Sekretaris Jenderal Dewan Tetua Muslim mengatakan, program itu akan mencakup peresmian massa bersejarah pertama di kawasan yang akan ditandai oleh Paus Francis di hadapan 135.000 pengikut Gereja Katolik.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

“Selama kunjungan Yang Mulia Paus, Dewan Tetua Muslim akan menyelenggarakan konferensi persaudaraan manusia dengan partisipasi 76 gereja dan kuil dari berbagai agama, sekte dan agama di negara ini,” kata Rumaithi.

Al Rumaithi menambahkan Paus akan menghadiri konferensi, yang akan mempertemukan lebih dari 700 tokoh agama, politik dan sosial terkemuka dari seluruh dunia.

Acara ini akan menyoroti upaya negara untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi manusia dan komitmen UEA untuk berkontribusi pada penciptaan komunitas yang hidup dalam semangat toleransi.

Diperkirakan 135.000 umat Katolik dari UEA dan luar negeri diharapkan menghadiri misa yang akan ditandai oleh Paus Francis yang akan diadakan di Zayed Sports City.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

“135.000 umat Katolik diperkirakan dari UEA dan luar negeri untuk menghadiri misa itu,” kata Paus Francis.

UEA selalu dan tetap menjadi tanah toleransi dan koeksistensi. Biara dan gereja pertama yang ditemukan di Pulau Sir Bani Yas berasal dari abad ke-7.

“Hari ini, ada 76 gereja dan tempat ibadah di UEA untuk orang-orang dari agama yang berbeda,” tambahnya.

UEA telah memiliki seorang uskup Katolik Roma sejak 1974. Katedral St. Joseph adalah pusat dari Vikaris Apostolik Arab Selatan, Uskup Paul Hinder.

Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania

Lebih dari satu juta orang Kristen tinggal dan bekerja di negara ini. Mayoritas dari mereka adalah Katolik Roma. (T/Ais/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Bunuh Pejabat Hezbollah Mohamad Afif

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional
Palestina