Vatikan, MINA – Paus Fransiskus hari Ahad (5/3) menyerukan pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania, ketika dia mengungkapkan kesedihannya atas bencana migran/">kapal migran pekan lalu di lepas pantai Calabria Italia, menyebabkan puluhan orang tewas.
“Saya memperbaharui seruan saya untuk mencegah tragedi seperti itu terjadi lagi. Semoga perdagangan manusia bisa dihentikan,” kata Paus dalam pidato pekanannya di hadapan orang banyak di Lapangan Santo Petrus. MEMO melaporkan.
Pihak berwenang setempat mengatakan sejauh ini 70 mayat telah ditemukan setelah insiden tersebut. Para migran berangkat dari Turki dan berasal dari negara-negara termasuk Afghanistan, Pakistan, Iran, Somalia, dan Suriah.
“Semoga perjalanan harapan tidak pernah lagi berubah menjadi perjalanan kematian, dan semoga perairan jernih Mediterania tidak lagi berlumuran darah oleh kecelakaan dramatis seperti itu,” kata Paus.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Sekitar 80 orang selamat setelah kapal pecah dan tenggelam di laut lepas dekat Steccato di Cutro, sebuah resor di pantai timur wilayah Calabria. Pihak berwenang memperkirakan kapal itu membawa hingga 200 migran.
Tiga tersangka penyelundup manusia ditangkap pekan ini dan jaksa mulai menyelidiki cara layanan darurat menanggapi bencana tersebut, setelah tuduhan bahwa pihak berwenang lamban bereaksi.
“Saya berdoa untuk banyak korban karam kapal, untuk keluarga mereka, dan untuk mereka yang selamat,” kata Paus.
Perdana Menteri Italia sayap kanan Giorgia Meloni, yang pekan ini meminta sesama pemimpin Uni Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan imigrasi ilegal, memuji pernyataan Paus.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Pemerintah “terus mengerahkan semua pasukan yang diperlukan untuk memerangi perdagangan manusia dan menghentikan kematian di laut,” katanya dalam sebuah posting di Facebook. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza