Arbil, MINA – Paus Fransiskus menyatakan janjinya akan menjaga Irak di dalam hatinya, saat dia mengakhiri misa terbesar dan acara publik terakhir dari perjalanan bersejarahnya ke negara itu, Ahad (7/3).
Perjalanan di Irak dimaksudkan untuk mendorong komunitas Kristen yang menyusut di negara itu dan memperdalam dialog antaragama, Nahar Net melaporkan.
Pemimpiin Tertinggi Agama Katolik itu merayakan misa di antara ribuan jemaah yang tersenyum di sebuah stadion olahraga di ibu kota wilayah Kurdistan, Arbil, setelah mengunjungi orang-orang Kristen yang selamat dari pemerintahan teror kelompok Negara Islam (ISIS).
Paus berusia 84 tahun itu dibawa dengan “mobil paus” putih tanpa jendela ke dalam stadion, di mana para jemaah yang gembira duduk menjaga jarak fisik di kursi-kursi putih yang terhampar di atas lapangan hijau.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Yang lain berdiri menjulurkan leher untuk melihat sekilas Fransiskus, di tribun yang mengelilingi Stadion Franso Hariri, dinamai menurut nama seorang politikus Kristen Irak yang dibunuh oleh ekstremis 20 tahun lalu.
Dalam menyimpulkan misa, Paus berjanji untuk tetap menjaga Irak di hatinya. Dia kembali ke Vatikan pada hari Senin (8/3).
“Di waktu saya di antara kalian, saya mendengar suara kesedihan dan kehilangan, tetapi juga suara harapan dan penghiburan,” katanya.
“Sekarang waktunya sudah dekat untuk kembalinya saya ke Roma. Namun Irak akan selalu bersamaku, di hatiku.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Populasi Kristen Irak telah menyusut menjadi kurang dari 400.000, dari sekitar 1,5 juta sebelum invasi pimpinan AS pada tahun 2003.
Arbil telah menjadi tempat perlindungan bagi banyak orang Kristen yang menyelamatkan diri dari kekerasan selama bertahun-tahun, termasuk serangan ISIS pada tahun 2014 dan pemerintahan teror berikutnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata