Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAUS KRITIK PENGANIAYAAN TERHADAP MIGRAN

Rudi Hendrik - Senin, 22 Juni 2015 - 14:21 WIB

Senin, 22 Juni 2015 - 14:21 WIB

572 Views

Polisi Italia mengusir migran Afrika di Ventimiglia, perbatasan Italia-Perancis, Selasa 16 Juni 2015. (Foto: AFP)

MIGRAN-31-300x170.jpg" alt="Polisi Italia mengusir migran Afrika di Ventimiglia, perbatasan Italia-Perancis, Selasa 16 Juni 2015. (Foto: AFP)" width="300" height="170" /> Polisi Italia mengusir migran Afrika di Ventimiglia, perbatasan Italia-Perancis, Selasa 16 Juni 2015. (Foto: AFP)

Turin, Italia, 5 Ramadhan 1436/22 Juni 2015 (MINA) – Selain mengkritik korupsi dan penipuan, Paus Francis juga mengkritik penganiayaan terhadap migran di banyak negara.

Dukungan terhadap migran itu Paus sampaikan selama acara di kota Turin, Italia, Ahad (21/6), menandai peringatan dua abad kelahiran Santa John Bosco.

“Imigrasi meningkatkan kompetisi, tetapi para migran tidak boleh disalahkan karena mereka adalah korban ketidakadilan, perang, ekonomi memaksa mereka pergi,” katanya, TeleSur TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Paus juga mengkritik cara migran diperlakukan di beberapa negara dan berbagai kesulitan yang mereka hadapi.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Tontonan ini membuat orang menangis, melihat di mana manusia telah diperlakukan seperti barang dagangan,” kata Paus.

Pernyataan Paus muncul setelah Gubernur Italia Veneto, Luca Zaia, memerintahkan para pejabat lokal untuk mengusir semua migran dari pusat penerimaan dekat tujuan wisata.

Di saat pimpinan umat Katholik ini berbicara mendukung migran, di hari yang sama lebih 700 migran tiba di pantai Italia, setelah diselamatkan di laut oleh otoritas Italia.

Saat ini, Uni Eropa memperdebatkan berbagai cara untuk mengontrol pergerakan migran di batas-batas negara Uni Eropa.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Sementara itu, Pemerintah Roma menuntut bantuan lebih lanjut. Italia menjadi negara Eropa yang menerima arus imigrasi terbesar dari Afrika dan Timur Tengah, melalui Laut Mediterania, dengan angka yang terus meningkat, karena perang saudara Libya dan konflik regional lainnya memaksa warganya meninggalkan negara mereka. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Internasional
MINA Sport
Internasional
Eropa
Internasional
Kolom
Kolom
Khadijah