Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAUS KUNJUNGI MASJID TERKEPUNG DI AFRIKA TENGAH

Rudi Hendrik - Selasa, 1 Desember 2015 - 03:50 WIB

Selasa, 1 Desember 2015 - 03:50 WIB

551 Views

Paus Francis mengunjungi wilayah Muslim yang terkepung oleh milisi Kristen di distrik PK5, di Bangui. (Foto: AFP/Getty Images)
<a href=

Paus Francis mengunjungi wilayah Muslim yang terkepung oleh milisi Kristen di distrik PK5, di Bangui. (Foto: AFP/Getty Images)" width="300" height="200" /> Paus Francis mengunjungi wilayah Muslim yang terkepung oleh milisi Kristen di distrik PK5, di Bangui. (Foto: AFP/Getty Images)

Bangui, 17 Safar 1437/30 November 2015 (MINA) – Paus Francis megunjungi lingkungan komunal sensitif di ibukota Republik Afrika Tengah (CAR) dan mendatangi masjid yang terkepung oleh komunitas mayoritas Kristen, Senin (30/11).

Paus mendesak komunitas Muslim dan Kristen menyisihkan perbedaan mereka dan fokus pada pembangunan kembali hubungan yang harmonis.

Francis mengunjungi masjid Koudoukou pusat distrik PK5 yang terkepung, daerah yang mengalami kekerasan Kristen-Muslim paling mengerikan sejak kudeta Maret 2013 di negara itu.

Dia menggambarkan Kristen dan Muslim sebagai saudara, mendesak mereka untuk menolak kebencian dan bergerak menuju rekonsiliasi.

Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas

Kristen dan Muslim adalah saudara,” katanya, Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Bersama-sama, kita harus mengatakan ‘tidak’ kepada kebencian, balas dendam dan kekerasan, terutama kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Allah. Allah adalah damai, selamat,” ujar Francis.

Di hadapan warga yang memadati masjid, Francis mengatakan, kunjungannya ke CAR tidak akan lengkap jika tidak bertemu dengan komunitas Muslim.

Lingkungan PK5 telah terputus dari wilayah Bangui lainnya selama dua bulan terakhir oleh kepungan milisi Kristen anti-Balaka, memblokir pasokan masuk kepada komunitas Muslim.

Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur

Human Rights Watch mengatakan, serangkaian serangan saling balas di dalam dan sekitar daerah kantong PK5 telah menewaskan sedikitnya 100 orang sejak akhir September.

CAR terjun ke dalam kekacauan pada awal 2013 ketika pemberontak Seleka yang anggotanya mayoritas Muslim merebut kekuasaan di negara mayoritas Kristen itu, mendorong pembalasan dari kelompok bersenjata Kristen.

Para pemimpin dari kedua belah pihak mengatakan kebencian telah dimanipulasi untuk kepentingan politik. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan  

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
MINA Preneur
Internasional
Kolom
Indonesia
Kolom
Indonesia
MINA Sport