Bangui, 17 Safar 1437/30 November 2015 (MINA) – Paus Francis megunjungi lingkungan komunal sensitif di ibukota Republik Afrika Tengah (CAR) dan mendatangi masjid yang terkepung oleh komunitas mayoritas Kristen, Senin (30/11).
Paus mendesak komunitas Muslim dan Kristen menyisihkan perbedaan mereka dan fokus pada pembangunan kembali hubungan yang harmonis.
Francis mengunjungi masjid Koudoukou pusat distrik PK5 yang terkepung, daerah yang mengalami kekerasan Kristen-Muslim paling mengerikan sejak kudeta Maret 2013 di negara itu.
Dia menggambarkan Kristen dan Muslim sebagai saudara, mendesak mereka untuk menolak kebencian dan bergerak menuju rekonsiliasi.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kristen dan Muslim adalah saudara,” katanya, Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Bersama-sama, kita harus mengatakan ‘tidak’ kepada kebencian, balas dendam dan kekerasan, terutama kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Allah. Allah adalah damai, selamat,” ujar Francis.
Di hadapan warga yang memadati masjid, Francis mengatakan, kunjungannya ke CAR tidak akan lengkap jika tidak bertemu dengan komunitas Muslim.
Lingkungan PK5 telah terputus dari wilayah Bangui lainnya selama dua bulan terakhir oleh kepungan milisi Kristen anti-Balaka, memblokir pasokan masuk kepada komunitas Muslim.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Human Rights Watch mengatakan, serangkaian serangan saling balas di dalam dan sekitar daerah kantong PK5 telah menewaskan sedikitnya 100 orang sejak akhir September.
CAR terjun ke dalam kekacauan pada awal 2013 ketika pemberontak Seleka yang anggotanya mayoritas Muslim merebut kekuasaan di negara mayoritas Kristen itu, mendorong pembalasan dari kelompok bersenjata Kristen.
Para pemimpin dari kedua belah pihak mengatakan kebencian telah dimanipulasi untuk kepentingan politik. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa